Pakaian adat Lampung merupakan salah satu kekayaan budaya nusantara yang patut kita lestarikan. Lampung memiliki beragam suku dan adat istiadat yang berbeda-beda, sehingga tidak heran jika setiap suku memiliki pakaian adat yang berbeda pula. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam mengenai pakaian adat Lampung.
Sejarah Pakaian Adat Lampung
Sejarah pakaian adat Lampung tidak dapat dipisahkan dari sejarah Lampung itu sendiri. Pada awalnya, penduduk Lampung dikenal sebagai pengrajin kain tenun dan pandai besi. Dalam proses pembuatan kain tenun, para pengrajin menggunakan alat tenun tradisional yang disebut dengan ‘tanem’, yang terbuat dari kayu dan bambu.
Pakaian adat Lampung sendiri terdiri dari beberapa jenis yang masing-masing memiliki sejarah dan makna yang berbeda. Salah satu jenis pakaian adat Lampung yang paling terkenal adalah Tapis.
Tapis
Tapis adalah pakaian adat Lampung yang terbuat dari kain tenun dengan warna-warna yang cerah dan motif-motif khas Lampung. Tapis biasanya dipakai oleh perempuan Lampung pada acara-acara adat seperti pernikahan, pertunangan, dan lain sebagainya. Tapis memiliki panjang sekitar 1 meter dan lebar sekitar 30-50 cm.
Menurut sejarah, tapis sudah ada sejak zaman kerajaan Lampung. Tapis merupakan simbol keberanian dan kekuatan perempuan Lampung. Pada masa lalu, tapis hanya dipakai oleh perempuan bangsawan atau keluarga kerajaan. Namun, seiring berjalannya waktu, tapis mulai dipakai oleh semua kalangan.
Lampong
Selain tapis, ada juga pakaian adat Lampung lainnya yang disebut dengan Lampong. Lampong merupakan pakaian adat Lampung yang digunakan oleh pria. Pakaian ini terdiri dari celana panjang dan baju yang panjangnya mencapai lutut. Lampong biasanya dipakai pada acara-acara adat seperti pernikahan atau pertunangan.
Warna-warna yang digunakan pada Lampong adalah warna-warna yang cerah seperti merah, kuning, dan hijau. Hal ini menggambarkan keceriaan dan semangat para pria Lampung dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Ulos
Selain Tapis dan Lampong, ada juga pakaian adat Lampung yang disebut dengan Ulos. Ulos adalah kain tenun yang berasal dari Sumatera Utara, namun sering dipakai oleh suku Lampung. Ulos biasanya digunakan sebagai selendang atau kain pelengkap pada pakaian adat Lampung.
Ulos memiliki makna yang dalam bagi masyarakat Lampung. Ulos melambangkan kesucian, keberanian, dan kekuatan. Oleh karena itu, ulos sering dijadikan sebagai hadiah atau sebagai tanda penghormatan pada acara-acara adat seperti pernikahan atau kelahiran anak.
Kesimpulan
Demikianlah pembahasan mengenai pakaian adat Lampung. Pakaian adat Lampung merupakan salah satu kekayaan budaya nusantara yang patut kita lestarikan. Pakaian adat Lampung memiliki sejarah dan makna yang sangat dalam, sehingga tidak heran jika pakaian adat Lampung sering dipakai pada acara-acara adat seperti pernikahan atau pertunangan.
Dalam era globalisasi ini, kita harus tetap melestarikan budaya kita agar tidak hilang ditelan zaman. Mari kita jaga dan lestarikan pakaian adat Lampung sebagai salah satu kekayaan budaya nusantara yang patut kita banggakan.