Budaya Politik Adalah Perilaku Dan Keyakinan Warga Negara Dan Kecenderungan Warga Negara Terhadap Sistem Politik

Posted on

Rujukanedukasi.com – Penggunaan istilah “budaya politik” sangat signifikan peningkatannya, khususnya di wilayah Indonesia pada tahun 2019 kemarin. Hal ini tidak terlepas dari adanya pesta demokrasi yang terjadi di Indonesia setiap 5 tahun sekali, yaitu pemilu presiden dan wakil presiden, DPRD (kota dan provinsi), DPR-RI, dan DPD.

Istilah budaya politik sendiri mulai dikenal oleh publik dalam sebuah jurnal yang dibuat oleh Gabriel Almond, kemudian dimasukkan ke dalam ilmu politik untuk mempromosikan sistem politik Amerika. Konsep ini digunakan oleh Gabriel Almond pada akhir tahun 50-an dan diuraikan dalam jurnalnya yang berjudul “The Civic Culture” (1963, Almond & Verba).

Pengertian ilmu pendidikan

Pengertian Budaya Politik

  1. Menurut Gabriel Almond, budaya politik adalah perilaku dan keyakinan warga negara dan kecenderungan warga negara terhadap sistem politik. Serta keyakinan, sikap, dan perilaku warga negara menanggapi perannya dalam sistem politik.
  2. Menurut International Encyclopedia of the Social Sciences, budaya politik adalah kumpulan dari sikap, kepercayaan,dan sentimen yang memberi keteraturan dan makna pada proses politik serta yang memberikan asumsi dan aturan yang mendasari dan mengatur perilaku masyarakat dalam sistem politik.

Budaya politik membentuk bahkan menentukan cita-cita politik dan norma yang berlaku di suatu negara. Budaya politik adalah produk dari sejarah sistem politik dan dari sejarah setiap masyarakatnya. Dengan demikian, budaya politik tertanam secara merata dalam peristiwa publik dan pengalaman pribadi setiap masyarakatnya.

  • Jurgen R. Winkler dalam Ensiklopedia Britannica menulis bahwa budaya politik, dalam ilmu politik, adalah pandangan bersama dan penilaian normatif yang dipegang oleh populasi terkait sistem politiknya.

Gagasan budaya politik tidak merujuk pada sikap terhadap tokoh tertentu seperti presiden atau perdana menteri, tetapi lebih menunjukkan bagaimana masyarakat memandang sistem politik secara keseluruhan dan keyakinan masyarakat pada legitimasi.

  1. Ahli politik Amerika, Lucian Pye mendefinisikan budaya politik sebagai gabungan dari nilai-nilai dasar, perasaan, dan pengetahuan yang mendasari proses politik. Oleh karena itu, hal-hal yang membentuk budaya politik adalah kepercayaan, pendapat, dan emosi warga terhadap bentuk pemerintahan mereka.
  2. Berdasarkan Oxford Reference, budaya politik adalah sikap, kepercayaan, dan nilai-nilai yang menjadi dasar berjalannya sistem politik tertentu. Hal-hal yang dilihat dalam budaya politik adalah pengetahuan dan keterampilan dalam menjalankan sistem politik, perasaan emosi positif dan negatif terhadap sistem politik, dan penilaian evaluatif tentang sistem.
  3. Istilah ‘budaya politik’ digunakan dalam bidang ilmu sosial. Budaya politik Ini mengacu pada kepercayaan, perasaan, dan nilai-nilai yang berdasarkan sejarah dalam membentuk sistem politik, yang dapat digunakan sebagai penghubung antara warga negara dan pemerintah.

Masing-masing dari tiap negara tentu memiliki budaya politik berbeda. Dengan kita memahami budaya politik suatu negara, dapat membantu kita memahami bagaimana dan mengapa pemerintahan mereka diatur dengan cara tertentu, mengapa demokrasi berhasil atau gagal, atau mengapa beberapa negara masih memiliki monarki.

Memahami budaya politik, kita sendiri juga dapat memberikan petunjuk untuk memahami hubungan politik, seperti hubungan yang kita alami sehari-hari dengan orang lain atau hubungan kita dengan pemerintah.

  • Budaya politik adalah pola tindakan dari reaksi individu atau masyarakat dalam kehidupan bernegara dan berbangsa, seperti pelaksanaan administrasi, kecenderungan dalam berpolitik, hukum dan norma yang berlaku.Hal tersebut disetujui dan dilakukan oleh suatu kelompok masyarakat atau warga negara dalam kehidupan sehari-hari.

Dari sekian banyak pengertian tentang budaya politik yang dinyatakan oleh para ahli, dapat disimpulkan bahwa budaya politik merupakan suatu hal yang kurang relevan jika dipandang sebagai suatu hal yang memiliki pola dan kelihatan wujudnya.

Budaya politik lebih kepada tujuan, arah, kecenderungan, keyakinan, kepercayaan, kesadaran, dan pandangan politik kolektif dari suatu masyarakat terhadap politik atau/dan pemerintahannya.

Pecinta Kelinci karena lucu, dan Penyayang Kucing karena lucu juga (>.<)