Contoh Majas Personifikasi

Posted on

Majas personifikasi adalah salah satu jenis majas atau gaya bahasa yang sering digunakan dalam sastra, puisi, dan prosa. Majas ini mempersonifikasikan benda mati atau binatang dengan memberinya sifat-sifat manusia seperti berbicara, berpikir, atau merasakan. Berikut adalah beberapa contoh majas personifikasi.

1. Hujan turun dengan derasnya

Dalam kalimat tersebut, hujan diberi sifat-sifat manusia yaitu turun dengan derasnya. Padahal sebenarnya hujan hanya sebuah fenomena alam yang tidak memiliki kemampuan untuk turun dengan derasnya.

2. Matahari tersenyum

Matahari sebagai benda mati tidak memiliki kemampuan untuk tersenyum. Namun, dengan menggunakan majas personifikasi, matahari diberi sifat manusia yaitu dapat tersenyum.

3. Angin membisikkan rahasia

Angin sebagai benda mati tidak memiliki kemampuan untuk membisikkan rahasia. Namun, dengan menggunakan majas personifikasi, angin diberi sifat manusia yaitu dapat membisikkan rahasia.

4. Bunga melambai-lambaikan tangannya

Bunga sebagai benda mati tidak memiliki kemampuan untuk melambai-lambaikan tangannya. Namun, dengan menggunakan majas personifikasi, bunga diberi sifat manusia yaitu dapat melambai-lambaikan tangannya.

5. Bulan menyinari malam dengan keindahannya

Bulan sebagai benda mati tidak memiliki kemampuan untuk menyinari malam dengan keindahannya. Namun, dengan menggunakan majas personifikasi, bulan diberi sifat manusia yaitu dapat menyinari malam dengan keindahannya.

6. Pohon merindukan sang pemilik

Pohon sebagai benda mati tidak memiliki kemampuan untuk merindukan sang pemilik. Namun, dengan menggunakan majas personifikasi, pohon diberi sifat manusia yaitu dapat merindukan sang pemilik.

7. Sungai menangis karena kehilangan anaknya

Sungai sebagai benda mati tidak memiliki kemampuan untuk menangis karena kehilangan anaknya. Namun, dengan menggunakan majas personifikasi, sungai diberi sifat manusia yaitu dapat menangis karena kehilangan anaknya.

8. Api berkobar-kobar

Api sebagai benda mati tidak memiliki kemampuan untuk berkobar-kobar. Namun, dengan menggunakan majas personifikasi, api diberi sifat manusia yaitu dapat berkobar-kobar.

9. Rumah itu menyambut kami dengan hangat

Rumah sebagai benda mati tidak memiliki kemampuan untuk menyambut kami dengan hangat. Namun, dengan menggunakan majas personifikasi, rumah diberi sifat manusia yaitu dapat menyambut kami dengan hangat.

10. Samudra menggeliat dalam badai

Samudra sebagai benda mati tidak memiliki kemampuan untuk menggeliat dalam badai. Namun, dengan menggunakan majas personifikasi, samudra diberi sifat manusia yaitu dapat menggeliat dalam badai.

11. Langit merintih dalam kesedihan

Langit sebagai benda mati tidak memiliki kemampuan untuk merintih dalam kesedihan. Namun, dengan menggunakan majas personifikasi, langit diberi sifat manusia yaitu dapat merintih dalam kesedihan.

12. Burung-burung berkumpul dan bercerita sepanjang malam

Burung-burung sebagai binatang tidak memiliki kemampuan untuk berkumpul dan bercerita sepanjang malam. Namun, dengan menggunakan majas personifikasi, burung-burung diberi sifat manusia yaitu dapat berkumpul dan bercerita sepanjang malam.

13. Bebek-bebek melompat-lompat riang

Bebek-bebek sebagai binatang tidak memiliki kemampuan untuk melompat-lompat riang. Namun, dengan menggunakan majas personifikasi, bebek-bebek diberi sifat manusia yaitu dapat melompat-lompat riang.

14. Rumput menari-nari

Rumput sebagai tanaman tidak memiliki kemampuan untuk menari-nari. Namun, dengan menggunakan majas personifikasi, rumput diberi sifat manusia yaitu dapat menari-nari.

15. Pelangi tersenyum lebar

Pelangi sebagai fenomena alam tidak memiliki kemampuan untuk tersenyum lebar. Namun, dengan menggunakan majas personifikasi, pelangi diberi sifat manusia yaitu dapat tersenyum lebar.

16. Jam dinding mengoceh tanpa henti

Jam dinding sebagai benda mati tidak memiliki kemampuan untuk mengoceh tanpa henti. Namun, dengan menggunakan majas personifikasi, jam dinding diberi sifat manusia yaitu dapat mengoceh tanpa henti.

17. Daun-daun berguguran perlahan-lahan

Daun-daun sebagai bagian dari tanaman tidak memiliki kemampuan untuk berguguran perlahan-lahan. Namun, dengan menggunakan majas personifikasi, daun-daun diberi sifat manusia yaitu dapat berguguran perlahan-lahan.

18. Kabut menyelimuti kota

Kabut sebagai fenomena alam tidak memiliki kemampuan untuk menyelimuti kota. Namun, dengan menggunakan majas personifikasi, kabut diberi sifat manusia yaitu dapat menyelimuti kota.

19. Ikan-ikan berbisik-bisik di dalam air

Ikan-ikan sebagai binatang tidak memiliki kemampuan untuk berbisik-bisik di dalam air. Namun, dengan menggunakan majas personifikasi, ikan-ikan diberi sifat manusia yaitu dapat berbisik-bisik di dalam air.

20. Bumi merintih karena lingkungannya rusak

Bumi sebagai planet tidak memiliki kemampuan untuk merintih karena lingkungannya rusak. Namun, dengan menggunakan majas personifikasi, bumi diberi sifat manusia yaitu dapat merintih karena lingkungannya rusak.

21. Burung hantu melolong di malam yang gelap

Burung hantu sebagai binatang tidak memiliki kemampuan untuk melolong di malam yang gelap. Namun, dengan menggunakan majas personifikasi, burung hantu diberi sifat manusia yaitu dapat melolong di malam yang gelap.

22. Jembatan itu menahan nafas

Jembatan sebagai benda mati tidak memiliki kemampuan untuk menahan nafas. Namun, dengan menggunakan majas personifikasi, jembatan diberi sifat manusia yaitu dapat menahan nafas.

23. Api unggun membara di tengah malam

Api unggun sebagai fenomena alam tidak memiliki kemampuan untuk membara di tengah malam. Namun, dengan menggunakan majas personifikasi, api unggun diberi sifat manusia yaitu dapat membara di tengah malam.

24. Batu-batu berserakan di tepi sungai

Batu-batu sebagai benda mati tidak memiliki kemampuan untuk berserakan di tepi sungai. Namun, dengan menggunakan majas personifikasi, batu-batu diberi sifat manusia yaitu dapat berserakan di tepi sungai.

25. Kupu-kupu menari-nari di atas bunga

Kupu-kupu sebagai binatang tidak memiliki kemampuan untuk menari-nari di atas bunga. Namun, dengan menggunakan majas personifikasi, kupu-kupu diberi sifat manusia yaitu dapat menari-nari di atas bunga.

26. Bintang-bintang bersinar terang di malam hari

Bintang-bintang sebagai fenomena alam tidak memiliki kemampuan untuk bersinar terang di malam hari. Namun, dengan menggunakan majas personifikasi, bintang-bintang diberi sifat manusia yaitu dapat bersinar terang di malam hari.

27. Ranting-ranting bergoyang seiring angin

Ranting-ranting sebagai bagian dari pohon tidak memiliki kemampuan untuk bergoyang seiring angin. Namun, dengan menggunakan majas personifikasi, ranting-ranting diberi sifat manusia yaitu dapat bergoyang seiring angin.

28. Ombak menggulung-gulung di laut lepas

Ombak sebagai fenomena alam tidak memiliki kemampuan untuk menggulung-gulung di laut lepas. Namun, dengan menggunakan majas personifikasi, ombak diberi sifat manusia yaitu dapat menggulung-gulung di laut lepas.

29. Kuda-kuda berlari kencang di padang rumput

Kuda-kuda sebagai binatang tidak memiliki kemampuan untuk berlari kencang di padang rumput. Namun, dengan menggunakan majas personifikasi, kuda-kuda diberi sifat manusia yaitu dapat berlari kencang di padang rumput.

30. Embun-embun menetes di pagi yang cerah

Embun-embun sebagai fenomena alam tidak memiliki kemampuan untuk menetes di pagi yang cerah. Namun, dengan menggunakan majas personifikasi, embun-embun diberi sifat manusia yaitu dapat menetes di pagi yang cerah.

Conclusion

Majas personifikasi adalah salah satu jenis majas atau gaya bahasa yang sering digunakan dalam sastra, puisi, dan prosa. Dalam penggunaannya, majas ini mempersonifikasikan benda mati atau binatang dengan memberinya sifat-sifat manusia seperti berbicara, berpikir, atau merasakan. Dengan memahami contoh-contoh majas personifikasi, kita dapat lebih memahami keindahan bahasa dalam sastra, puisi, dan prosa.