Hewan Ovipar: Pengertian, Bagian-bagian Telur, Ciri-ciri, dan Contohnya

Posted on

Pengertian Hewan Ovipar

Hewan ovipar merupakan kelompok hewan yang berkembang biak dengan cara bertelur. Proses perkembangbiakan ini melibatkan penghasilan dan pelepasan telur ke lingkungan eksternal. Telur tersebut kemudian menetas menjadi individu baru dari spesies yang sama.

Secara etimologi, kata “ovipar” berasal dari bahasa Latin, yaitu “ovum” yang berarti telur dan “parere” yang berarti melahirkan. Oleh karena itu, hewan ovipar juga sering disebut sebagai hewan bertelur.

Perkembangbiakan dengan Cara Bertelur

Perkembangbiakan hewan ovipar melibatkan proses penghasilan dan pelepasan telur. Proses ini dimulai dengan pembentukan telur di dalam tubuh betina melalui proses reproduksi. Setelah telur selesai terbentuk, betina akan melepaskannya ke lingkungan eksternal.

Keuntungan utama dari perkembangbiakan dengan cara bertelur adalah adanya perlindungan yang baik untuk embrio. Telur berfungsi sebagai lingkungan yang stabil dan aman bagi perkembangan embrio hingga siap menetas menjadi individu baru.

Proses pembuahan pada hewan ovipar terjadi di dalam tubuh betina sebelum telur dilepaskan. Biasanya, betina akan disebuahi oleh sperma jantan dalam sistem reproduksi betina. Setelah pembuahan terjadi, telur akan berkembang dan menjadi lebih kompleks seiring berlangsungnya waktu.

Proses Pembentukan Telur

Proses pembentukan telur pada hewan ovipar melibatkan organ reproduksi betina yang disebut ovarium. Ovarium berfungsi untuk memproduksi sel telur atau ovum. Sel telur yang matang akan dikeluarkan dari ovarium dan masuk ke saluran telur, yang kemudian dilepaskan ke lingkungan eksternal.

Sebelum telur dilepaskan, ovarium akan menghasilkan lapisan pelindung yang disebut kulit telur atau shell. Kulit telur ini terdiri dari bahan kalsium yang kuat dan keras. Fungsi kulit telur adalah untuk melindungi isi telur dari kerusakan fisik dan infeksi.

Setelah telur keluar dari tubuh betina, perkembangan embrio dimulai. Telur hewan ovipar terdiri dari beberapa bagian yang memiliki peran penting dalam perkembangan embrio. Bagian-bagian telur tersebut meliputi kuning telur, putih telur, membran, dan kantung udara. Setiap bagian memiliki fungsi dan peran tertentu dalam memastikan kelangsungan hidup embrio.

Bagian-Bagian Telur Hewan Ovipar

Telur hewan ovipar terdiri dari beberapa bagian yang memiliki peran penting dalam perkembangan embrio. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang masing-masing bagian telur:

1. Kuning Telur (Vitellus)

Kuning telur, atau vitellus, merupakan bagian telur yang mengandung nutrisi penting untuk perkembangan embrio. Nutrisi ini diperoleh dari makanan yang dikonsumsi oleh betina. Kuning telur kaya akan protein, lemak, vitamin, dan mineral yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan embrio.

Setelah telur diletakkan di lingkungan eksternal, kuning telur akan menjadi sumber utama nutrisi bagi embrio yang berkembang di dalamnya. Embrio akan mengkonsumsi kuning telur secara bertahap selama proses perkembangan.

2. Putih Telur (Albumen)

Putih telur, atau albumen, merupakan cairan yang melindungi kuning telur dan memberikan kelembaban serta perlindungan mekanis. Putih telur terdiri dari 90% air dan 10% protein. Protein dalam putih telur berfungsi sebagai sumber energi dan bahan pembangun untuk pertumbuhan embrio.

Putih telur juga berperan dalam menjaga kelembaban telur. Cairan ini membantu mencegah kehilangan air yang berlebihan dari telur dan menjaga kondisi yang optimal untuk perkembangan embrio.

3. Kulit Telur (Shell)

Kulit telur, atau shell, merupakan lapisan keras yang melindungi isi telur dari kerusakan fisik dan infeksi. Kulit telur terdiri dari bahan kalsium karbonat yang membentuk struktur yang kokoh dan tahan lama.

Fungsi utama kulit telur adalah melindungi isi telur dari tekanan luar, serangan predator, dan infeksi bakteri. Kulit telur juga berperan dalam menjaga kelembaban telur dengan mencegah penguapan air yang berlebihan.

4. Membran

Membran adalah lapisan tipis yang melindungi kuning telur dan embrio dari infeksi dan dehidrasi. Terdapat dua jenis membran pada telur hewan ovipar, yaitu membran dalam dan membran luar.

Membran dalam melindungi kuning telur dan mencegah kehilangan nutrisi yang terkandung di dalamnya. Membran luar, di sisi lain, melindungi embrio dan mencegah masuknya bakteri dan zat berbahaya ke dalam telur.

5. Kantung Udara (Air Cell)

Kantung udara terletak di salah satu ujung telur dan berfungsi untuk memberikan oksigen kepada embrio yang sedang berkembang. Pada awalnya, kantung udara berukuran kecil, tetapi akan membesar seiring berlangsungnya perkembangan embrio.

Kantung udara terbentuk karena adanya perbedaan suhu di dalam dan di luar telur. Udara di dalam telur mendingin, mengecil, dan membentuk kantung udara. Embrio yang berkembang akan menggunakan oksigen yang terdapat di dalam kantung udara untuk mendukung pertumbuhannya.

Ciri-ciri Hewan Ovipar

Ada beberapa ciri yang membedakan hewan ovipar dengan kelompok hewan lainnya. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang ciri-ciri hewan ovipar:

1. Organ Reproduksi yang Menghasilkan Telur

Hewan ovipar memiliki organ reproduksi yang menghasilkan dan melepaskan telur ke lingkungan eksternal. Organ reproduksi betina yang terlibat dalam pembentukan telur disebut ovarium, sedangkan organ reproduksi jantan yang berperan dalam pembuahan disebut testis. Organ-organ ini menghasilkan sel telur dan sperma yang diperlukan untuk perkembangbiakan.

2. Proses Pembuahan di dalam Tubuh Betina

Proses pembuahan pada hewan ovipar terjadi di dalam tubuh betina sebelum telur dilepaskan. Setelah betina disebuahi oleh sperma jantan, telur akan berkembang dalam saluran reproduksi betina sebelum akhirnya dilepaskan.

Proses pembuahan ini memungkinkan adanya variasi genetik dalam populasi hewan ovipar. Dengan adanya variasi genetik, individu baru yang menetas dari telur memiliki kombinasi gen yang unik, meningkatkan keberagaman genetik dalam spesies tersebut.

3. Telur dengan Lapisan Pelindung yang Kuat

Telur hewan ovipar memiliki lapisan pelindung yang kuat, seperti kulit telur, untuk melindungi isi telur dari kerusakan fisik dan infeksi. Lapisan pelindung ini membantu menjaga integritas telur selama masa inkubasi dan melindungi embrio yang berkembang di dalamnya.

Keber

4. Embrio Berkembang di dalam Telur

Salah satu ciri khas hewan ovipar adalah embrio yang berkembang di dalam telur. Setelah telur diletakkan di lingkungan eksternal, embrio akan mengalami perkembangan dan pertumbuhan di dalamnya. Telur menyediakan lingkungan yang aman dan stabil bagi embrio, dengan nutrisi yang cukup untuk mendukung pertumbuhannya.

Pada tahap awal perkembangan, embrio terbentuk dari pembuahan sel telur oleh sperma. Selanjutnya, embrio akan mengalami pembelahan sel dan diferensiasi, di mana sel-sel embrio akan mengadopsi peran dan fungsi yang berbeda dalam proses pembentukan struktur tubuh yang kompleks.

Proses perkembangan embrio berlangsung selama periode inkubasi, yaitu waktu yang dibutuhkan untuk embrio mencapai tahap kesiapan untuk menetas. Lama periode inkubasi dapat bervariasi tergantung pada spesies hewan ovipar.

5. Kurangnya Perawatan Terhadap Telur

Hewan ovipar umumnya tidak merawat telur setelah melepasnya. Setelah telur diletakkan di lingkungan eksternal, betina biasanya tidak lagi terlibat dalam perawatan telur. Telur akan dibiarkan sendiri untuk menyelesaikan proses perkembangbiakannya.

Ketidakperawatan terhadap telur ini merupakan strategi perkembangbiakan yang berbeda dengan hewan vivipar, di mana betina merawat dan melindungi embrio di dalam tubuhnya. Dalam kasus hewan ovipar, telur harus mampu bertahan dan berkembang tanpa adanya perawatan dari induknya.

Contoh Hewan Ovipar

Berikut adalah beberapa contoh hewan ovipar yang sering ditemui:

1. Ayam

Ayam adalah salah satu contoh hewan ovipar yang paling umum. Ayam betina akan menghasilkan dan melepaskan telur yang kemudian menetas menjadi anak ayam. Telur ayam memiliki kulit telur yang keras dan cairan putih telur yang melindungi dan memberikan nutrisi bagi embrio yang berkembang di dalamnya.

Setelah masa inkubasi, anak ayam akan menetas dari telur dan memulai kehidupan mandiri. Ayam jantan tidak terlibat dalam proses perkembangbiakan setelah telur diletakkan oleh betina.

2. Katak

Katak juga termasuk dalam kelompok hewan ovipar. Katak betina akan meletakkan telur di air atau di lingkungan yang lembab. Telur katak biasanya terletak dalam sekelompok atau “gumpalan” yang melekat pada tanaman air atau substrat di dekat air.

Telur katak akan menetas menjadi berudu setelah beberapa waktu. Berudu tersebut akan mengalami tahap perkembangan dan pertumbuhan di dalam air. Setelah mencapai tahap perkembangan tertentu, berudu akan mengalami metamorfosis menjadi katak dewasa.

3. Kura-kura

Kura-kura termasuk dalam kelompok hewan ovipar. Kura-kura betina biasanya bertelur di pantai atau tempat yang lembab. Telur kura-kura akan diletakkan dalam lubang yang digali oleh betina dan kemudian ditutup kembali dengan pasir atau tanah.

Proses inkubasi telur kura-kura berlangsung selama beberapa minggu hingga beberapa bulan, tergantung pada suhu lingkungan. Setelah masa inkubasi, telur akan menetas menjadi anak kura-kura yang mandiri. Anak kura-kura akan mencari jalan menuju air untuk memulai kehidupan di habitatnya.

4. Ular

Meskipun tidak semua spesies ular bertelur, beberapa spesies ular seperti ular sanca dan ular piton merupakan contoh hewan ovipar. Ular betina akan menghasilkan dan melepaskan telur yang kemudian menetas menjadi anak ular.

Telur ular biasanya diletakkan di tempat yang tersembunyi dan aman, seperti dalam lubang atau di bawah batu. Proses inkubasi telur ular berlangsung selama beberapa minggu hingga beberapa bulan, tergantung pada suhu lingkungan. Setelah menetas, anak ular akan mencari makanan dan tempat tinggal yang sesuai.

5. Ikan

Sebagian besar spesies ikan juga termasuk dalam kelompok hewan ovipar. Ikan betina akan menghasilkan dan melepaskan sel telur ke lingkungan air. Telur ikan biasanya mengapung di permukaan air atau menempel pada substrat seperti tanaman air atau batu.

Perkembangan embrio ikan terjadi di dalam telur yang terlindungi oleh lapisan pelindung. Lama waktu inkubasi telur ikan bervariasi tergantung pada spesiesnya. Setelah menetas, larva ikan akan mengalami tahap perkembangan selanjutnya sebelum menjadi ikan dewasa.

Penutup

Hewan ovipar merupakan kelompok hewan yang berkembang biak dengan cara bertelur. Proses perkembangbiakan ini melibatkan penghasilan dan pelepasan telur ke lingkungan eksternal. Telur hewan ovipar terdiri dari beberapa bagian yang memiliki peran penting dalam perkembangan embrio, seperti kuning telur, putih telur, kulit telur, membran, dan kantung udara. Ciri-ciri hewan ovipar meliputi organ reproduksi yang menghasilkan telur, proses pembuahan di dalam tubuh betina, telur dengan lapisan pelindung yang kuat, embrio yang berkembang di dalam telur, dan kurangnya perawatan terhadap telur setelah melepasnya.

Beberapa contoh hewan ovipar yang sering ditemui adalah ayam, katak, kura-kura, ular, dan ikan. Melalui mekanisme bertelur ini, hewan ovipar mampu mempertahankan kelangsungan hidup spesies mereka dan berperan penting dalam keragaman hayati di dunia ini.