Majas pleonasme adalah salah satu majas atau gaya bahasa yang sering digunakan dalam bahasa Indonesia. Majas ini memperkuat makna sebuah kata atau frasa dengan menambahkan kata atau frasa yang sebenarnya tidak diperlukan. Dalam bahasa Inggris, majas pleonasme dikenal dengan sebutan tautology.
Pengertian Majas Pleonasme
Majas pleonasme berasal dari bahasa Yunani, yaitu pleonasmós yang berarti “kelebihan kata”. Majas ini sering digunakan di dalam puisi, prosa, dan bahasa percakapan sehari-hari sebagai bentuk pengulangan kata atau frasa yang sebenarnya sudah dinyatakan dalam kalimat. Tujuan penggunaannya adalah untuk menekankan makna dari kata atau frasa tersebut.
Contoh sederhana dari penggunaan majas pleonasme adalah “naik ke atas” atau “turun ke bawah”. Kata “ke atas” dan “ke bawah” sebenarnya sudah menyatakan arah gerak, sehingga penggunaan kata “naik” dan “turun” menjadi tidak diperlukan. Namun, dengan menambahkan kata-kata tersebut, penekanan makna dari kalimat menjadi lebih kuat.
Jenis-Jenis Majas Pleonasme
Beberapa jenis majas pleonasme yang sering digunakan dalam bahasa Indonesia antara lain:
- Gandaan kata, yaitu penggunaan dua kata yang memiliki makna yang sama, seperti “pergi keluar” atau “datang masuk”.
- Gandaan frasa, yaitu penggunaan dua frasa yang memiliki makna yang sama, seperti “dari awal sampai akhir” atau “dari atas ke bawah”.
- Gandaan kata dan frasa, yaitu penggunaan dua kata dan frasa yang memiliki makna yang sama, seperti “menang dan kalah” atau “bekerja keras sepanjang hari”.
- Pembiasaan kata, yaitu penggunaan kata yang sebenarnya tidak diperlukan, seperti “keluar dari dalam” atau “masuk ke dalam”.
- Pembiasaan frasa, yaitu penggunaan frasa yang sebenarnya tidak diperlukan, seperti “dalam hati kecil” atau “dalam pikiran saya sendiri”.
- Pembiasaan kata dan frasa, yaitu penggunaan kata dan frasa yang sebenarnya tidak diperlukan, seperti “ternyata nyatanya” atau “di dalam lubuk hati yang dalam”.
Contoh Majas Pleonasme dalam Bahasa Indonesia
Berikut adalah contoh-contoh majas pleonasme yang sering digunakan dalam bahasa Indonesia:
- Makan siang siang – penggunaan gandaan kata
- Bersama-sama bersama – penggunaan gandaan kata
- Dari atas ke bawah bawah – penggunaan gandaan kata dan frasa
- Ke sana-sini – penggunaan gandaan kata
- Menang dan kalah kalah – penggunaan gandaan kata dan frasa
- Terang benderang – penggunaan pembiasaan kata
- Keluar dari dalam – penggunaan pembiasaan kata
- Di dalam hati kecil – penggunaan pembiasaan frasa
- Bekerja keras sepanjang hari-hari – penggunaan gandaan kata dan frasa
- Dalam pikiran saya sendiri – penggunaan pembiasaan frasa
Manfaat Penggunaan Majas Pleonasme
Penggunaan majas pleonasme memiliki beberapa manfaat, antara lain:
- Menekankan makna dari kata atau frasa yang digunakan.
- Menambah variasi pada kalimat atau teks yang ditulis.
- Meningkatkan daya tarik bacaan dan memudahkan pembaca untuk mengingat informasi yang diberikan.
- Membangun kesan yang kuat dan memikat pada pembaca atau pendengar.
Contoh Penggunaan Majas Pleonasme dalam Puisi
Majas pleonasme sering digunakan dalam puisi untuk menambah daya tarik dan keindahan pada teks. Berikut adalah contoh puisi yang menggunakan majas pleonasme:
“Tanah Airku” oleh Ibu Sud
Tanah Airku tidak kulupakan
Kan terkenang selama hidupku
Biarpun saya pergi jauh
Tidak akan hilang dari kalbu
Tanahku yang kucintai
Engkau kuhargai
Walaupun banyak negeri kujalani
Yang masyhur permai dikata orang
Tetapi kampung dan rumahku
Di sanalah ku rasa senang
Tanahku tak kulupakan
Engkau kubanggakan
Sudah kubilang, kubilang pada Mu
Tanahku, Indonesia
Kutumpahkan darahku
Puisi “Tanah Airku” oleh Ibu Sud menggunakan beberapa majas pleonasme, seperti “tidak kulupakan”, “terkenang selama hidupku”, dan “tidak akan hilang dari kalbu”. Penggunaan majas pleonasme ini menambah daya tarik dan keindahan pada puisi, serta menekankan rasa cinta dan bangga terhadap tanah air Indonesia.
Kesimpulan
Majas pleonasme adalah salah satu majas bahasa Indonesia yang sering digunakan dalam puisi, prosa, dan bahasa percakapan sehari-hari. Majas ini memperkuat makna sebuah kata atau frasa dengan menambahkan kata atau frasa yang sebenarnya tidak diperlukan. Beberapa jenis majas pleonasme yang sering digunakan antara lain gandaan kata, gandaan frasa, pembiasaan kata, dan pembiasaan frasa. Penggunaan majas pleonasme memiliki beberapa manfaat, antara lain menambah variasi pada kalimat atau teks yang ditulis, meningkatkan daya tarik bacaan, dan membangun kesan yang kuat pada pembaca atau pendengar.