Ovovivipar Adalah Pengertian, Ciri Umum, dan Contoh Hewannya

Posted on

Ovovivipar adalah salah satu jenis reproduksi pada hewan di mana telur yang telah dibuahi tetap berada dalam tubuh induknya hingga menetas. Dalam proses ini, embrio berkembang di dalam telur yang ada di dalam tubuh induknya, dan ketika sudah siap menetas, anak hewan tersebut lahir secara langsung. Ovovivipar umumnya terjadi pada beberapa kelompok hewan, seperti reptil, ikan, dan serangga. Artikel ini akan menjelaskan pengertian, ciri umum, serta memberikan contoh hewan yang mengalami ovovivipar.

Pengertian Ovovivipar

Ovovivipar berasal dari bahasa Latin “ovo” yang berarti telur dan “vivipar” yang berarti melahirkan. Jadi, ovovivipar mengacu pada hewan yang melahirkan anaknya setelah menetas dari telur yang ada di dalam tubuh induknya. Proses ini berbeda dengan vivipar, di mana embrio berkembang sepenuhnya di dalam tubuh induknya dan lahir dalam bentuk yang hampir mirip dengan orangtuanya. Ovovivipar adalah perantara antara ovipar dan vivipar.

Ovovivipar adalah strategi reproduksi yang memungkinkan hewan untuk melindungi telur dan embrio yang sedang berkembang di dalam tubuh induknya. Dengan cara ini, hewan dapat memberikan perlindungan ekstra terhadap kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan atau predator yang berbahaya. Selain itu, ovovivipar juga memungkinkan anak hewan untuk mendapatkan nutrisi dari telur yang ada di dalam tubuh induknya sehingga lebih siap untuk bertahan hidup setelah lahir.

Pada hewan yang mengalami ovovivipar, telur yang telah dibuahi akan berkembang di dalam tubuh induk. Tubuh induk menyediakan lingkungan yang tepat bagi embrio untuk berkembang. Nutrisi yang dibutuhkan oleh embrio dipenuhi melalui kantong kuning telur atau sumber nutrisi lainnya yang disediakan oleh tubuh induk. Proses ini memungkinkan embrio untuk tumbuh dan berkembang hingga siap untuk menetas.

Perbedaan Ovovivipar dengan Ovipar dan Vivipar

Untuk lebih memahami ovovivipar, penting juga untuk mengetahui perbedaannya dengan ovipar dan vivipar.

Ovipar adalah jenis reproduksi di mana telur yang telah dibuahi dikeluarkan dari tubuh induk dan berkembang di luar tubuh. Contohnya adalah pada burung, reptil, dan beberapa jenis serangga. Telur tersebut akan menetas setelah beberapa waktu tergantung pada spesiesnya. Anak hewan yang menetas harus mandiri untuk mencari makanan dan melindungi diri.

Di sisi lain, vivipar adalah jenis reproduksi di mana embrio berkembang sepenuhnya di dalam tubuh induk dan lahir dalam bentuk yang hampir mirip dengan orangtuanya. Contohnya adalah pada mamalia, termasuk manusia. Dalam vivipar, induk memberikan nutrisi dan perlindungan yang diperlukan oleh embrio melalui plasenta.

Ovovivipar berada di antara ovipar dan vivipar. Telur yang telah dibuahi tetap berada di dalam tubuh induk hingga menetas. Embrio mendapatkan nutrisi dari telur tersebut yang ada di dalam tubuh induk, namun tidak ada plasenta yang menghubungkan induk dengan embrio.

Ciri Umum Ovovivipar

Terdapat beberapa ciri umum yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi hewan yang mengalami ovovivipar. Beberapa ciri tersebut antara lain:

Tidak ada plasenta

Pada hewan yang mengalami ovovivipar, tidak terdapat plasenta yang menghubungkan induk dengan embrio. Embrio hanya bergantung pada cadangan makanan yang ada di dalam telur. Meskipun tidak ada plasenta, induk tetap memberikan nutrisi dan lingkungan yang dibutuhkan oleh embrio untuk berkembang.

Telur berkembang di dalam tubuh induk

Telur yang telah dibuahi berkembang di dalam tubuh induk hewan. Tubuh induk menyediakan lingkungan yang optimal untuk perkembangan embrio. Pada beberapa spesies, telur mungkin berkembang dalam rongga khusus di dalam tubuh induk, seperti rongga uterus pada mamalia, atau dalam selubung telur pada reptil.

Anak hewan lahir dalam bentuk yang hampir mirip dengan orangtuanya

Anak hewan yang lahir dari proses ovovivipar memiliki bentuk yang hampir mirip dengan orangtuanya. Ini berbeda dengan hewan yang mengalami metamorfosis, di mana bentuk anak hewan berbeda dengan bentuk orangtuanya. Meskipun ada kesamaan dalam bentuk, anak hewan yang baru lahir mungkin lebih kecil atau belum sepenuhnya berkembang seperti orangtuanya.

Tidak ada perawatan pasca lahir

Pada umumnya, setelah anak hewan lahir, induk tidak memberikan perawatan pasca lahir kepada anaknya. Anak hewan harus mandiri untuk mencari makan dan melindungi diri. Namun, ada beberapa pengecualian di mana induk memberikan perawatan singkat atau melindungi anak-anaknya setelah lahir, terutama pada beberapa spesies reptil dan serangga.

Ovovivipar adalah strategi reproduksi yang memberikan keuntungan bagi hewan-hewan yang mengalaminya. Dengan melindungi telur dan embrio di dalam tubuh induk, hewan dapat menghindari predator dan lingkungan yang tidak menguntungkan. Selain itu, ovovivipar juga memungkinkan embrio untuk mendapatkan nutrisi yang cukup dan berkembang dengan baik sebelum lahir.

Contoh Hewan yang Mengalami Ovovivipar

Berikut adalah beberapa contoh hewan yang mengalami ovovivipar:

Ikan Guppy

Ikan Guppy merupakan salah satu contoh hewan yang mengalami ovovivipar. Telur ikan Guppy berkembang di dalam tubuh induk betina dan anak ikan keluar saat sudah menetas. Proses ini memungkinkan induk untuk melindungi telur dan embrio dari predator di lingkungan yang tidak aman.

Ular Sanca

Ular Sanca juga mengalami ovovivipar. Telur yang telah dibuahi berkembang di dalam tubuh ular betina, dan anak ular keluar setelah menetas. Dalam beberapa spesies ular, telur yang ada di dalam tubuh induk mungkin berkembang dalam selaput khusus yang disebut selaput telur.

Kadal

Kadal juga memiliki cara reproduksi ovovivipar. Telur kadal berkembang di dalam tubuh betina dan anak kadal lahir setelah menetas dari telur yang ada di dalam tubuh induknya. Beberapa spesies kadal yang mengalami ovovivipar juga dapat mengatur suhu tubuhnya untuk mempengaruhi perkembangan telur.

Serangga Kutu Buku

Salah satu contoh serangga yang mengalami ovovivipar adalah kutu buku. Telur kutu buku berkembang di dalam tubuh induknya dan anak kutu keluar setelah menetas dari telur tersebut. Setelah keluar, anak kutu langsung mencari makanan dan tempat berlindung untuk melanjutkan siklus hidupnya.

Contoh-contoh hewan yang mengalami ovovivipar ini hanya sebagian kecil dari keragaman hewan yang ada di alam. Strategi reproduksi ini memberikan keuntungan bagi hewan-hewan tersebut dalam menghadapi berbagai kondisi lingkungan dan memastikan kelangsungan hidup spes

Contoh-contoh hewan yang mengalami ovovivipar ini hanya sebagian kecil dari keragaman hewan yang ada di alam. Strategi reproduksi ini memberikan keuntungan bagi hewan-hewan tersebut dalam menghadapi berbagai kondisi lingkungan dan memastikan kelangsungan hidup spesies.

Kadal Air

Kadal air, seperti kadal berkepala besar (Trachemys scripta) dan kadal berkepala kuning (Chrysemys picta), juga mengalami ovovivipar. Telur yang telah dibuahi berkembang di dalam tubuh betina, dan anak kadal air lahir setelah menetas dari telur yang ada di dalam tubuh induknya. Kadal air memilih habitat air sebagai tempat hidupnya dan strategi ovovivipar membantu mereka dalam melindungi telur dan anak-anaknya dari predator air.

Gurita

Gurita adalah moluska yang juga mengalami ovovivipar. Telur gurita berkembang di dalam tubuh betina, dan setelah menetas, anak gurita langsung memiliki kemampuan untuk mencari makanan dan melindungi diri. Gurita memiliki kemampuan mengubah warna tubuhnya dan menggunakan tentakelnya untuk berburu mangsa di lingkungan laut yang beragam.

Kadal Mati Rasa

Kadal mati rasa (Heloderma suspectum) adalah contoh lain dari hewan yang mengalami ovovivipar. Telur kadal mati rasa berkembang di dalam tubuh betina, dan setelah menetas, anak kadal mati rasa lahir dengan zat beracun yang ada pada kulitnya. Zat beracun ini memberikan perlindungan tambahan kepada anak kadal mati rasa dari predator di habitat gurun tempat mereka hidup.

Ular Piton

Ular piton termasuk dalam kelompok hewan yang mengalami ovovivipar. Telur piton berkembang di dalam tubuh betina, dan ketika sudah siap menetas, anak ular piton lahir dalam jumlah yang cukup besar. Ular piton yang baru lahir memiliki kemampuan untuk mencari mangsa dan bertahan hidup dalam lingkungan yang penuh dengan persaingan dan predator.

Labidochromis Caeruleus

Labidochromis caeruleus, atau yang juga dikenal sebagai “ikan malawi” adalah contoh lain dari hewan yang mengalami ovovivipar. Betina ikan malawi membawa telur di dalam tubuhnya hingga menetas. Anak ikan malawi yang baru lahir memiliki kemampuan untuk mencari makanan dan memiliki warna tubuh yang khas.

Kesimpulan

Ovovivipar adalah salah satu strategi reproduksi yang menarik pada hewan. Dalam ovovivipar, telur yang telah dibuahi tetap berada di dalam tubuh induk hingga menetas. Beberapa ciri umum ovovivipar meliputi tidak adanya plasenta, telur berkembang di dalam tubuh induk, anak hewan lahir dalam bentuk yang hampir mirip dengan orangtuanya, dan tidak adanya perawatan pasca lahir. Beberapa contoh hewan yang mengalami ovovivipar termasuk ikan guppy, ular sanca, kadal, serangga kutu buku, kadal air, gurita, kadal mati rasa, ular piton, dan ikan malawi.

Strategi ovovivipar memberikan keuntungan bagi hewan-hewan ini dalam melindungi telur dan embrio dari predator dan kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan. Selain itu, ovovivipar juga memastikan bahwa anak hewan yang dilahirkan sudah lebih siap untuk bertahan hidup setelah keluar dari tubuh induk. Keragaman strategi reproduksi pada hewan merupakan salah satu contoh keanekaragaman hayati yang menakjubkan dan memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang kehidupan dan adaptasi makhluk hidup di dunia ini.