Rujukanedukasi.com – Indonesia saat ini sudah mengikuti dan tergabung dalam banyak sekali organisasi atau perkumpulan negera-negara di dunia dengan latar belakang dan tujuan yang berbeda-beda. Salah satu organisasi besar yang diikuti dan Indonesia tergabung di dalamnya adalah ASEAN.
Pengertian ASEAN
ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) atau Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara adalah organisasi antar pemerintah regional yang terdiri dari sepuluh negara di Asia Tenggara. ASEAN mempromosikan kerja sama antar pemerintah dan memfasilitasi integrasi ekonomi, politik, keamanan, militer, pendidikan, dan sosial budaya di antara anggotanya dan negara-negara di Asia.
ASEAN juga secara teratur melibatkan negara-negara lain di kawasan Asia-Pasifik dan sekitarnya dalam kerja sama. Sekretariat ASEAN berlokasi di Jakarta, Indonesia.
Sejarah singkat Terbentuknya Asean
ASEAN terbentuk karena adanya rasa keterikatan dan kesamaan nasib di antara negara-negara di sebelah Tenggara Asia. Kesamaan telah dijajah oleh negara Eropa, kecuali Thailand yang memang tidak dijajah seperti anggota lainnya, untuk memperbaiki dan bekerja sama dalam membangun masing-masing negara.
Sebelum terbentuknya ASEAN, Organisasi ini tadinya didahului oleh sebuah organisasi yang dibentuk pada tanggal 31 Juli 1961 bernama Asosiasi Asia Tenggara (ASA), sebuah perkumpulan negara yang terdiri dari Thailand, Filipina, dan Federasi Malaya.
ASEAN sendiri dibentuk pada 8 Agustus 1967, ketika para menteri luar negeri dari lima negara: Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand, menandatangani Deklarasi ASEAN.
Sebagaimana diatur dalam deklarasi tersebut, maksud dan tujuan ASEAN adalah,
- untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi
- kemajuan sosial
- pengembangan budaya di kawasan Asia Tenggara
- mempromosikan perdamaian regional
- kolaborasi dan bantuan timbal balik dalam hal-hal yang menjadi kepentingan bersama
- saling memberikan bantuan satu sama lain dalam bentuk fasilitas pelatihan dan penelitian
- berkolaborasi untuk pemanfaatan yang lebih baik pada bidang pertanian dan industri
- meningkatkan standar hidup masyarakat
- mempromosikan studi Asia Tenggara
- menjaga kerjasama yang erat dan menguntungkan dengan organisasi internasional yang ada dengan maksud dan tujuan yang sama
Hubungan kelima negara tersebut semakin kokoh pada pertengahan tahun 1970-an, menyusul perubahan keseimbangan kekuasaan setelah berakhirnya Perang Vietnam pada tahun 1975. Pertumbuhan ekonomi yang dinamis di kawasan Asia Tenggara di antara lima negara tersebut selama tahun 1970-an semakin memperkuat organisasi.
Pertemuan puncak pertama ASEAN diadakan di Bali, Indonesia pada tahun 1976 menghasilkan kesepakatan tentang beberapa proyek industri dan penandatanganan Perjanjian Persahabatan, Kerja sama, serta Deklarasi Concord.
Akhir dari Perang Dingin memungkinkan negara-negara ASEAN untuk melakukan kemerdekaan politik yang lebih besar di kawasan Asia Tenggara. Pada 1990-an ASEAN muncul sebagai suara utama tentang perdagangan regional dan masalah keamanan.
Pada tahun 1984, Brunei menjadi anggota keenam ASEAN dan pada 28 Juli 1995, Vietnam bergabung sebagai anggota ketujuh. Laos dan Myanmar yang sebelumnya bernama Burma bergabung dua tahun kemudian pada 23 Juli 1997 dan menjadi anggota kedelapan dan sembilan
Kamboja tadinya akan bergabung pada saat yang sama dengan Laos dan Myanmar, tetapi karena masih adanya masalah politik internal, maka harus tertunda, kemudian bergabung pada 30 April 1999 setelah adanya stabilitas pada pemerintahannya. Peristiwa itu menjadikan Kamboja menjadi negara kesepuluh yang bergabung dalam organisasi ASEAN.
Timor Leste pada tahun 2002 telah mendapatkan kemerdekaannya dan telah diakui oleh organisasi ASEAN. Pada tahun 2007, Timor Leste sudah mendapatkan Treaty of Amity and Cooperation, merupakan salah satu sertifikasi yang harus dipenuhi suatu negara untuk dapat bergabung dengan organisasi ASEAN.
Tetapi Timor Leste sampai saat ini masih belum masuk ke dalam ASEAN dikarenakan belum terbentuknya kesepakatan antar anggota ASEAN.