Rujukanedukasi.com – Kita semua sering mendengar dan menggunakan kata “emosi”. Biasanya kata tersebut digunakan untuk menggambarkan kemarahan atau pun kesedihan. Tak jarang pula juri dalam ajang pencarian bakat menyanyi menggunakan kata “emosi” dalam mengomentari peserta. Lalu apakah yang dimaksud dengan emosi dan mengapa kata ini sangat sering kita dengar?
Pengertian Emosi Secara Umum
Emosi adalah tindak balas atau tanggapan dari diri manusia terhadap sesuatu yang terjadi kepada dirinya maupun objek lain. Emosi merupakan hasil pemrosesan pikiran yang ada di otak manusia atau biasa disebut dengan kognitif. Kita dapat memilih untuk menunjukkan atau menyembunyikan emosi yang dirasakan.
Menurut penelitian para ahli, emosi memiliki peran yang besar dalam menentukan bagaimana sikap manusia dalam menghadapi keadaan tertentu. Di samping emosi, sikap kita juga dipengaruhi oleh psikomotorik, dan juga kemampuan berpikir.
Pengertian Emosi Menurut Pakar
Para pakar dan ahli dalam bidang psikologi memiliki pendapat masing-masing tentang pengertian emosi.
1. William James dan Carl Lange
William James merupakan seorang filsuf dan psikolog yang berasal dari Amerika Serikat. Selama hidupnya, James telah banyak berkontribusi untuk kemajuan ilmu pengetahuan. Salah satunya adalah meneliti tentang emosi. James bersama dengan rekannya, Carl Lange mendefinisikan tentang emosi.
Menurut James dan Lange, emosi adalah naluri atau pandangan yang timbul karena perubahan pada tubuh manusia. Dari pengertian ini kemudian muncul teori psikologi yang diberi nama Teori James-Lange. Gagasan tersebut merangkum emosi dalam rincian peristiwa yang terjadi saat manusia emosi, yaitu:
- Indera pada tubuh menerima kejadian atau peristiwa yang dapat menghasilkan reaksi berupa emosi.
- Tubuh memberikan respons terhadap peristiwa atau keadaan yang sedang berlangsung.
- Manusia memperhatikan dan merasakan reaksi yang telah dilakukannya.
2. Daniel Goleman
Daniel Goleman merupakan seorang ahli psikologi yang lahir di California, Amerika Serikat 73 tahun yang lalu. Menurut Goleman, emosi adalah setiap reaksi berupa gairah, akal, dan perasaan, serta gejolak mental yang menggebu. Emosi menjadi salah satu faktor yang penting dalam memengaruhi perilaku seseorang.
3. Soegarda Poerbakawatja
Soegarda Poerkawatja merupakan seorang ahli dalam bidang psikologi yang juga menjabat sebagai rektor di Universitas 17 Agustus (Untag). Menurutnya, emosi adalah reaksi terhadap sebuah rangsangan yang diterima oleh indera sehingga menyebabkan perubahan secara fisiologi. Perasaan yang diakibatkan oleh emosi bersifat kuat dan ada kemungkinan untuk meledak.
Jenis-jenis Emosi
Menurut ilmu psikologi, ada 4 jenis atau golongan untuk emosi yaitu emosi senang, emosi sedih, emosi takut, dan emosi marah.
1. Emosi Senang
Emosi senang adalah perasaan atau reaksi yang timbul karena keadaan tertentu yang membuat seseorang merasa senang. Emosi senang juga memiliki berbagai bentuk, antara lain perasaan cinta, riang gembira, dan perasaan bahagia. Biasanya, orang yang merasakan emosi senang akan menunjukkan dengan cara tersenyum atau tertawa.
2. Emosi Sedih
Emosi sedih adalah perasaan atau reaksi yang timbul karena keadaan tertentu yang membuat seseorang merasa tidak senang. Emosi sedih adalah kebalikan dari emosi senang. Bentuk emosi sedih antara lain tidak percaya diri, hampa, kecewa, dan duka cita. Orang yang merasakan emosi sedih biasanya menunjukannya dengan cara menangis.
3. Emosi takut
Emosi takut adalah perasaan yang membuat seseorang merasa cemas akan kehadiran sesuatu atau keadaan tertentu. Perasaan ini bisa muncul karena faktor internal dan eksternal. Emosi ini juga dapat menyebabkan trauma.
4. Emosi marah
Emosi marah adalah perasaan tidak senang akan sesuatu hal yang membuat seseorang merasa jengkel. Emosi marah sering kali menimbulkan dendam dalam diri. Terkadang orang yang sedang dalam kondisi marah sulit untuk berpikir jernih.