Rujukanedukasi.com – Proses komunikasi dan interaksi bisa Anda lihat dalam sebuah film. Beragam genre film pun bisa Anda temukan mulai dari action, romansa dan lingkungan. Berkat perkembangan zaman yang semakin canggih pula, kini menonton film tidak lagi harus berjejal di tengah antrian panjang.
Apa Pengertian Film?
Film adalah rangkaian gambar dan rekaman video yang ditampilkan pada sebuah layar. Kemudian menciptakan ilusi optik agar mampu bergerak dengan bantuan cahaya. Alat utama untuk menghimpun setiap gambar tersebut adalah kamera.
Sedangkan menurut pendapat Effendi, film adalah hasil cipta dari rangkaian alat sebagai ekspresi kesenian. Film menjadi komunikasi massa yang tersusun dari berbagai jenis teknologi. Mulai dari kombinasi apik antara fotografi, suara, seni rupa, musik, teater dan arsitektur.
Klasifikasi Film
1. Berdasarkan Cerita Film
Cerita pada film dibedakan pada 2 macam yaitu:
- Fiksi adalah film yang diciptakan berdasarkan kisah nyata.
- Non-Fiksi adalah film yang diciptakan berdasarkan imajinasi dan ilham dari kejadian masa lalu.
2. Berdasarkan Orientasi Film
Film dibedakan pada 2 jenis orientasi yaitu:
- Komersial yakni film yang dibuat untuk bisnis dan menghasilkan keuntungan.
- Non-Komersial yakni film yang dibuat semata-mata sebagai seni dan tidak mengejar target keuntungan tertentu.
3. Berdasarkan Genre Film
Film yang dibuat memiliki genre yang berbeda-beda, di antaranya: action, comedy, petualangan, epik, pop, horror, thriller, fantasi, science fiction dan drama.
Bagaimana Sejarah Perkembangan Film?
Film mengalami perjalanan yang panjang sebelum akhirnya sampai di titik penuh dengan efek dan mudah untuk diperoleh. Media hiburan film mengalami perubahan dari masa ke masa dan dibantu dengan perpaduan teknologi yang semakin canggih.
1. Sejarah Awal Perkembangan Film
Kamera menjadi peranti pertama pendukung dalam membuat sebuah film. Sejarah mencatat bahwa kamera pertama kali ditemukan oleh ilmuwan fisika muslim bernama Ibnu Haitham. Beliau adalah penemu kamera Obscura sederhana dengan bantuan sinar matahari.
Kemudian Thomas Alva Edison sebagai orang yang menciptakan alat bernama Kinetoskop. Teknologi yang dihasilkan adalah mampu membuat film hitam putih meski tanpa suara.
2. Sejarah Film Awal Abad 20-an
Perkembangan film kembali terjadi pada tahun 1927 dan menjadi pertanda Hollywood menjajal industri film. Setiap film yang diproduksi dan diputar telah hadir dengan tambahan suara berupa dialog para pemainnya.
Akan tetapi warna dari layar film yang disajikan masih berwarna hitam dan putih. Kemudian tepat setahun kemudian atau tahun 1937, film telah diproduksi secara masal menggunakan videotape.
Pada tahun 1980-an teknologi film kian melesat dengan ditemukannya beragam teknologi baru. Salah satunya yakni film yang disimpan pada Laser Disk, VCD dan DVD. Kehadiran teknologi ini pula yang membuat industri elektronik gencar memproduksi perangkat putar untuk VCD maupun DVD. Dengan demikian Anda bisa menikmati film kesukaan secara individual dari dalam rumah.
3. Perkembangan Film Era Digital
Saat ini perkembangan film makin baik dari masa ke masa. Anda akan dimanjakan dengan kualitas gambar lebih jernih dan efek-efek cahaya yang tercipta. Selain perkembangan film, Anda juga bisa menemukan beragam media yang makin mudah diperoleh untuk menonton film. Salah satu kemudahan tersebut bisa digunakan dengan syarat adanya kepemilikan akses internet.
Saat ini film bisa Anda tonton di bioskop kesayangan atau membeli hak siar menggunakan aplikasi streaming. Indonesia menjadi salah satu negara pencinta film yang saat ini mulai mengurangi kebiasaan menonton film di bioskop. Kemudian beralih pada platform OTT (Over The Top) seperti Netflix, Hook dan iFlix.