Rujukanedukasi.com – Salah satu bencana alam yang sering terjadi di dunia adalah gempa bumi. Dengan menggunakan Seismometer kekuatan gempa bumi bisa diketahui dan diukur. Meski sudah tidak asing lagi dengan gempa bumi, sudahkah Anda tahu mengenai pengertian gempa bumi dan jenis-jenis gempa bumi?.
Pengertian Gempa Bumi
Gempa bumi adalah adanya sebuah getaran dan terjadi secara tiba-tiba. Hal ini diakibatkan oleh adanya pelepasan energi dalam kekuatan yang cukup besar dan secara tiba-tiba, hingga dirasakan permukaan bumi. Akibat pelepasan energi tersebut muncul gelombang seismik yang berpotensi merusak apa yang ada di atas permukaan bumi.
Gempa bumi akan menimbulkan dampak yang serius jika memiliki kekuatan mulai dari 7 skala richter ke atas. Cara mengetahui tingkat kerusakan akibat gempa bumi tidak hanya dilihat dari kekuatannya, akan tetapi dilihat juga berdasarkan luas daerah yang terdampak akibat gempa bumi.
Gempa bumi diketahui tidak ada batasan dalam kekuatannya. Namun, menurut sejarah kekuatan gempa bumi terbesar adalah dengan kekuatan 9 skala richter.
Jenis-jenis Gempa Bumi
Jenis-jenis gempa bumi dibedakan menjadi dua, berdasarkan penyebabnya dan berdasarkan ke dalaman episenternya.
- Gempa Tektonik
Gempa bumi yang disebabkan adanya pergeseran lempengan bumi disebut gempa tektonik. Gempa tektonik memiliki kekuatan getaran mulai dari yang sangat kecil sampai paling besar. Apabila sudah berkembang dan memiliki skala kekuatan yang besar gempa ini bisa menghancurkan semua yang ada di atas bumi.
Biasanya gempa ini sering terjadi di negara Indonesia. Gempa tektonik juga bisa terjadi di laut sehingga mengakibatkan tsunami. Hebatnya lagi, jika gempa tektonik menyerang Indonesia, beberapa negara di sekitarnya juga ikut merasakannya.
- Gempa Vulkanik
Gempa akibat adanya pergerakan oleh magma pada gunung berapi disebut gempa vulkanik. Gempa vulkanik terjadi saat gunung berada dalam keadaan yang aktif sebelum meletus. Adanya tekanan gas yang begitu besar di bagian sumbatan kawah menyebabkan terjadinya hal tersebut. Gempa vulkanik tidak terlalu berbahaya dan hanya bisa dirasakan oleh penduduk di sekitaran gunung berapi.
- Gempa Bumi Runtuhan
Gempa bumi runtuhan terjadi akibat adanya tanah longsor yang diakibatkan oleh erosi. Getaran yang dihasilkan tidak akan merembet ke daerah lainnya dan sangat jarang terjadi.
- Gempa Bumi Tumbukan
Gempa bumi tumbukan adalah gempa yang dihasilkan oleh benda langit yang jatuh ke bumi. Getaran ini muncul ketika adanya tabrakan antara benda langit dengan permukaan bumi. Selain menghasilkan getaran tabrakan tersebut, akan menghasilkan juga kawah. Gempa ini sangat jarang sekali terjadi, biasanya warga tersadar ketika longsor tersebut sudah mendekati pemukiman.
- Gempa Bumi Buatan
Gempa bumi buatan merupakan gempa yang penyebabnya adalah manusia. Aktivitas manusia tersebut menimbulkan getaran yang dahsyat. Salah satu contohnya adalah getaran yang disebabkan oleh bahan peledak/bom atom ketika perang dunia II di Hiroshima dan Nagasaki.
Jenis Gempa Menurut Kedalaman Episenternya
- Gempa Dangkal
Gempa dangkal adalah gempa yang memiliki daya rusak yang cukup kuat meski hanya mempunyai kekuatan dengan 4-5 skala Richter. Contoh gempa dangkal yang pernah terjadi adalah gempa yang terjadi di Jogja.
- Gempa Menengah
Gempa menengah memiliki ke dalaman 70-150 Km dan 150-300 Km. Gempa ini termasuk gempa yang tidak berasosiasi dengan retakan yang terjadi di permukaan.
- Gempa Sangat Dalam
Gempa ini cukup sering terjadi meskipun manusia tidak merasakan getarannya karena ke dalaman berada di bawah 300 kilometer.