Rujukanedukasi.com – Pernahkah mendengar istilah buah jatuh tidak jauh dari pohonnya? Atau ungkapan bagai pinang dibelah dua? Kedua ungkapan tersebut biasa dipakai untuk mengungkapkan kondisi saat sang anak terlihat mirip dengan orang tuanya. Ungkapan pertama biasanya merujuk pada sifat dan perilaku. Sedangkan ungkapan kedua merujuk pada rupa atau bentuk fisik.
Perkembangan ilmu biologi mengantarkan manusia pada pengetahuan bahwa di dalam inti sel terdapat suatu komponen yang mengatur sifat organisme. Komponen tersebut akan diturunkan dari generasi ke generasi. Hal tersebutlah yang mendasari kemiripan anak dengan induknya atau orang tuanya. Komponen tersebut dikenal dengan istilah gen. Lalu, apa itu pengertian gen?
Pengertian Gen
Gen adalah segmen-segmen atau rantai DNA. DNA atau deoksiribonucleic acid adalah suatu polimer yang terdiri atas empat jenis monomer berbeda yang dinamakan nukleotida. Oleh karena itu, DNA disebut juga pita polinukleotida.
Gen adalah material genetik yang dikemas membentuk kromosom. DNA suatu sel eukariotik dikemas menjadi kromosom di dalam nukleus. Kromosom merupakan benang-benang yang panjang dan halus, terdiri atas pilinan longgar yang diseliputi protein dan terlihat pada saat pembelahan selo pada tahap metafase.
Setiap spesies yang hidup memiliki jumlah kromosom yang khas. Seperti kromosom pada manusia berjumlah 46 kromosom (kecuali pada sel gamet hanya berjumlah 23 kromosom saja). Apabila jumlah kromosom kurang atau melebihi akan menyebabkan kecacatan.
Setiap kromosom terdiri atas sebuah molekul DNA tunggal yang panjang, terkemas, dan terikat pada protein histon. Sebuah kromosom memiliki ratusan bahkan hingga ribuan gen, masing-masing merupakan bagian dari molekul DNA tersebut. Lokasi spesifik suatu gen dalam kromosom disebut lokus gen.
Informasi yang diwariskan oleh gen diberikan berupa urutan nukleotida spesifik yang dimiliki masing-masing gen. Informasi tersebut jika diibaratkan terlihat seperti rangkaian huruf-huruf yang tersusun membentuk arti pada sebuah tulisan.
Sebagian gen memprogram sel-sel untuk menyintesis enzim yang spesifik dan protein lain. Hal tersebut merupakan aksi gabungan dari protein yang menghasilkan sifat-sifat turunan suatu organisme. Penurunan sifat-sifat hereditas memiliki basis molekuler berupa replikasi persis dari DNA dan menghasilkan salinan-salinan gen yang dapat diteruskan dari induk kepada keturunannya.
Hewan, tumbuhan, dan manusia memperoleh pengiriman gen dari generasi ke generasi yang dilakukan oleh sperma dan ovum (sel telur). Setelah sel sperma dan ovum bersatu, maka gen dari kedua induknya hadir di dalam nukleus dari sel telur yang telah dibuahi.
Struktur Gen
Gen adalah suatu bagian dari kromosom (unit tertentu) yang belum pernah terlihat dan tidak jelas batasannya. Ada beberapa definisi gen berdasarkan konsep operasionalnya, yaitu sebagai berikut.
- Dipandang dari sudut aktivitas biokimia, gen adalah bagian terkecil dari kromosom yang mengatur suatu reaksi metabolisme sel.
- Dipandang dari unit mutasi, gen adalah bagian terkecil dari kromosom yang dapat mengalami mutasi sehingga mengubah sifat sel.
- Dipandang dari unit “cross over”, gen adalah bagian terkecil dari kromosom yang pada reproduksi sel dapat pindah silang (cross over) ke kromosom di dekatnya.
Letak gen pada kromosom disebut lokus. Walaupun terjadi mutasi lokus akan tetap pada posisinya, karena pada mutasi yang berubah adalah susunan kimianya bukan letaknya. Berdasarkan letaknya ada dua macam gen, yaitu sebagai berikut.
- Kromogen, adalah gen yang terletak dalam kromosom.
- Plasmogen, adalah gen yang terletak dalam sitoplasma yaitu plastida, mitokondria, dan sentriol. Ketiga organela ini bekerja otonom dalam melakukan pembiakan, maka akan terlepas dari inti sel. Masing-masing bertugas menyintesis protein bagi dirinya sendiri.