Pengertian Ideologi Sosialisme

Pengertian Ideologi Sosialisme, Ciri-Ciri, Contoh

Posted on

Pengertian Ideologi Sosialisme, Kapitalisme merupakan awal atau menjadi hal yang memicu munculnya ideologi sosialisme. Sosialisme sendiri memiliki arti yaitu sebuah paham yang tujuan hidupnya selalu mementingkan kebersamaan. Hal-hal yang terkait kepentingan diri sendiri ataupun individu bukanlah hal yang harus diutamakan. Ideologi ini memiliki paham intervensi negara di semua sektor harus dilakukan agar tujuan negara dapat terwujud.

Pengertian Ideologi Sosialisme

Dalam ideologi sosialisme ini memegang erat tujuan untuk melakukan pemerataan kesejahteraan serta kemakmuran dan juga memusnahkan kemiskinan di dunia. Paham ini sangat menentang sekali adanya kesenjangan dalam hal sosial, baik itu disebabkan oleh persaingan bebas ataupun yang disebabkan oleh adanya feodalisme.

Pengertian Ideologi Sosialisme

Kata ideologi memiliki makna ide. Sedangkan sosialisme berasal dari kata socius yang berarti masyarakat. Jadi ideologi sosialisme merupakan rasa simpati, empati, dan perhatian antar makhluk individu satu sama lain dengan tidak melihat status individu tersebut, pandangan hidup, dan ajaran tertentu, yang mempunyai keinginan untuk menguasai semua sarana produksi dan juga secara adil membagi hasil produksi tersebut.

Paham sosialisme sendiri telah mengalami perkembangan menjadi beberapa aliran sejak abad 19. Beberapa paham tersebut adalah anarkisme, marhaenisme, komunisme, marxisme, dan sindikalisme. Ideologi sosialisme juga mengatakan suatu kelompok teroganisir memiliki hak dalam mengelola tanah, modal, produksi, distribusi, dan hal lain yang berkaitan dengan kesejahteraan umum yang mandiri.

Paham sosialisme pada dasarnya menginginkan suatu keadilan di seluruh dunia. Paham ini menginginkan suatu sistem ekonomi yang memiliki sifat kolektif atau secara kebersamaan. Dengan sistem ekonomi kolektif ini paham sosialisme percaya dapat melahirkan suatu kultur yang lebih adil di dunia. Selain itu paham ini menekankan bahwa produksi serta kompetisi ekonomi harus dihilangkan dari dunia ini.

Pengertian dan Ciri Ideologi Kapitalisme

Ciri-Ciri Ideologi Sosialisme

Pada mulanya sebelum ideologi sosialisme muncul di dunia, terdapat dua kelas yang bertolak belakang yang berada di masyarakat umum. Kelas masyarakat yang memiliki makna yang sangat bertolak belakang itu adalah kaum proletar dan juga kaum borjuis. Kaum borjuis merupakan suatu kaum masyarakat kelas atas kaya raya dengan modal besar dan memiliki perusahaan.

Sedangkan kaum proletar merupakan suatu kaum yang merupakan tenaga kerja atau buruh dari perusahaan-perusahaan besar yang ada. Seberapa keras kaum ini bekerja tetap saja harta kekayaan mereka tetap timpang dengan kaum borjuis. Pada akhirnya kaum proletar ini muak dengan hal yang terjadi dan kemudian melakukan pemberontakan yang membuat munculnya paham baru, yaitu paham sosialisme.

Suatu ideologi di dunia ini tentu memiliki suatu ciri yang membedakan satu ideologi dengan yang lainnya. Begitu juga dengan ideologi sosialisme. Mengetahui suatu ciri dari ideologi sosialisme ini merupakan hal penting supaya ideologi ini dapat dipahami dan dipelajari dengan baik dan tidak menimbulkan salah kaprah dalam pembahasan tentang ideologi ini. Berikut adalah ciri-ciri dari ideologi sosialisme.

1. Kekuasaan dan Kepentingan Negara Adalah Hal Utama

Kepentingan negara merupakan hal yang paling utama. Hal itu membuat kepentingan semua rakyat merupakan hal yang penting bagi negara. Hal itu membuat tujuan secara nasional dapat dipenuhi dengan baik. Pada saat suatu kepentingan pribadi atau individu mengalahkan kepentingan bersama maka ideologi ini sudah terlukai. Untuk mengantisipasi hal itu terdapat lembaga yang menjamin penerapan prinsip ini.

2. Tidak Memiliki Kelas Sosial

Ciri berikutnya adalah tidak adanya klasifikasi kelas dalam ideologi ini. Hal ini tentu disebabkan karena sejarah munculnya paham ini berasal dari suatu pemberontakan akan hal yang berkaitan dengan kesenjangan kelas ekonomi yang menyebabkan muncul dua kelas sosial di dalam masyarakat yaitu kelas kaum borjuis dan juga kaum proletar.

Dihapuskannya kelas sosial di masyarakat dimaksudkan dapat meningkatkan rasa empati dan juga simpati diantara setiap warga negara. Munculnya rasa tersebut merupakan suatu bukti kepedulian satu sama lain yang ada di masyarakat umum. Dengan adanya rasa tersebut maka dipercaya akan menimbulkan ketertiban dan keamanan di masyarakat.

3. Tidak Mengakui Produksi atas Hak Milik Pribadi

Ciri ideologi ini yang selanjutnya adalah hak milik pribadi atas suatu produksi tidak diberikan pengakuan. Hal ini berarti semua aspek di dalam produksi dikuasai dan dikendalikan oleh negara sehingga suatu kelompok golongan ataupun individu tidak memiliki hak dan kewenangan atas segalah hal yang terkait dengan aspek produksi.

Pengawasan terkait pengendalian aspek produksi ini diawasi dengan serius. Oleh karena itu apabila terdapat seseorang ataupun golongan yang melakukan pelanggaran atas kewenangan produksi maka akan dilakukan penyelidikan dan juga diadili berdasarkan peraturan yang telah disusun dalam perundang-undangan yang diakui dalam negara itu.

4. Berprinsip Pemerataan dan Kesedrajatan

Ciri berikutnya dari ideologi ini adalah ideologi ini berpegang dan berprinsip tentang pemerataan dan kesederajatan sosial. Hal ini mempunyai maksud yaitu dalam pelaksanaan penyelenggaraan bernegara, hal yang menjadi fokus dan utamakan adalah tentang pemerataan dan kesamaan derajat. Hal ini memuat segala hal diskriminasi atau sejenisnya dilarang.

Apabila terdapat individu atau kelompok yang melakukan suatu hal terkait dengan diskriminasi maka semua warga negara akan melakukan kecaman terhadap hal diskriminasi tersebut. Diskriminasi merupakan musuh terbesar dari ideologi ini, maka apabila terjadi akan dikenakan hukuman yang berat bagi para pelakunnya.

5. Negara Menguasai Dan Memiliki Alat Produksi

Makna dari ciri ideologi yang berikut ini adalah setiap warga negara atau rakyat diharuskan memberikan kepercayaan penuh akan kegiatan produksi mereka kepada negara. Para penganut ideologi ini memiliki kepercayaan bahwa ketika setiap hal yang terkait dengan produksi dikerjakan dan dilaksanakan oleh negara maka keuntungan dapat diraih dengan mudah karena tidak terjadi persaingan swasta.

Semua keuntungan yang diperoleh dari produksi tersebut kemudian akan digunakan dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya untuk kepentingan setiap warga negara. Semua kegiatan yang berkaitan dengan pembangunan secara penuh dilakukan dan didanai oleh negara. Dalam ideologi ini negara menjadi pengatur, penguasa, sekaligus pelaksana dari setiap pembangunan untuk kesejahteraan rakyat.

6. Negara Mengatur Konsumsi, Produksi, Dan Distribusi

Ciri ideologi ini selanjutnya adalah negara melakukan kontrol dalam hal konsumsi, produksi, dan juga distribusi. Dengan kata lain peran negara disini adalah mengatur hal dan kegiatan tentang produksi, distribusi, dan konsumsi. Seperti diketahui dalam pengertian ideologi ini bahwa semua prasana dan sarana dari kegiatan produksi diatur dan dimiliki oleh negara tersebut.

Penguasaan dan kontrol negara dalam hal produksi tersebut tentu akan menimbulkan akibat pada kegiatan ekonomi lain yakni konsumsi dan juga distribusi. Konsumsi diartikan sebagai penggunaan barang dari hasil produksi. Sedangkan distribusi memiliki arti pembagian,pengiriman, dan juga penyaluran dari hasil produksi ke beberapa tempat di negara.

7. Perusahaan Tidak Dapat Bebas Dimiliki Rakyat

Ciri-ciri ideologi ini yang terakhir adalah rakyat tidak dapat memiliki atau mempunyai suatu perusahaan secara bebas. Hal tersebut karena dalam ideologi ini semua hal terkait produksi dimiliki oleh negara, oleh sebab itu kepemilikan suatu perusahaan dalam negara berideologi sosialisme ini tidak dapat dilakukan dengan bebas oleh rakyat.

Contoh Ideologi Sosialisme

Dengan tujuan dan juga nilai-nilai tentang kesetaraan dan pemerataan kemakmuran ekonomi dan sosial dalam ideologi ini membuat beberapa negara di dunia saat ini yang masih menganut dan menerapkan ideologi ini di dalam konstitusi negaranya. Beberapa negara tersebut adalah negara Vietnam, India, Bangladesh, Suriah, dan beberapa negara lain di dunia ini.

Seseorang yang tertarik pada pengetahuan terbaru, "hari ini harus belajar pengetahuan baru lebih banyak dari hari-hari kemarin"