Rujukanedukasi.com – Politik memang tidak pernah ada habisnya untuk dibahas. Politik sendiri memiliki arti sebuah usaha untuk mencapai sebuah kehidupan yang lebih baik. Mungkin bagi sebagian orang politik dianggap terlalu rumit dan sulit untuk dipahami. Namun ternyata, untuk mempelajari pengertian ilmu politik melalui berbagai pendekatan rupanya tidak terlalu sulit dan lebih mudah untuk dipahami.
Pengertian Ilmu Politik
Menurut Sri Sumantri, ilmu politik adalah sebuah lembaga yang diibaratkan menghubungkan manusia dengan berbagai macam bentuk dari badan politik. Hal itu dapat berupa suprastruktur maupun infrastruktur politik. Dengan kata lain, ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari tentang politik dan kepolitikan. Anda dapat mempelajarinya baik secara formal maupun non-formal.
Pendekatan Ilmu Politik
Anda dapat mempelajari ilmu politik melalui beberapa jenis pendekatan. Pendekatan yang dimaksud di sini adalah sebuah cara untuk memahami isi daripada ilmu politik. Ada beberapa pendekatan ilmu politik yang dapat Anda pelajari, namun di sini akan dibahas tiga saja, di antaranya yaitu pendekatan institusionalisme, perilaku serta pilihan rasional dan new institutionalism atau kelembagaan baru.
- Pendekatan Institusionalisme
Pendekatan ilmu politik ini menitik tumpukan negara sebagai fokus dalam berbagai kajian. Di dalam pendekatan ini, hanya ada 2 jenis negara yang menjadi tolak ukur, negara demokrasi sebagai tolak ukur negara yang baik, sedangkan negara otoriter dianggap menjadi tolak ukur negara yang buruk. Terdapat jenis negara lainnya yang merupakan hasil pengembangan dari dua tipe negara di atas.
Pendekatan institusionalisme memiliki 5 karakteristik:
- Legalisme yang merujuk tentang kajian dalam aspek hukum, termasuk di dalamnya pemerintah pusat yang mengatur hukum.
- Strukturalisme adalah salah satu perangkat dalam lembaga utama yang memfokuskan kepentingan dari adanya struktur dan penentuan perilaku seseorang.
- Holistik yaitu memberikan sebuah tekanan terhadap kajian sistem secara menyeluruh, seperti badan legislatif.
- Sejarah yang menekan poin-poin analisis dalam aspek atau pendekatan sejarah, seperti pada kehidupan sosial ekonomi atau kebudayaan.
- Analisis normatif menekan analisis pada sudut pandang yang bersifat normatif, hal itu bertujuan sebagai pembentukan good government.
- Pendekatan Perilaku dan Pilihan Rasional
Pendekatan perilaku dan pilihan rasional biasanya lebih banyak menekankan politik dalam bidang metodologi maupun teori. Teori dianggap lebih bermanfaat terhadap perkembangan ilmu politik, karena dapat menjelaskan fenomena terhadap keberagaman yang terjadi di dalam masyarakat.
Pendekatan ini dianggap sebagai penolakan terhadap pendekatan normatif, karena para kaum behavioralis tidak setuju terhadap hal-hal yang dianggap bersifat normatif. Hal seperti ini banyak terjadi dalam pendekatan institusionalisme, yakni pendekatan normatif yang bertujuan untuk menciptakan pemerintahan baik atau good government, sedangkan hal ini bersifat bias.
Analisis individual juga lebih ditekankan pada pendekatan perilaku dan pilihan rasional, kaum behavioralis mencoba untuk menganalisis peranan aktor politik secara individual. Memang sebenarnya fokus terhadap analisis ini ditujukan pada analisis perilaku individu.
- Pendekatan Kelembagaan Baru
Pendekatan kelembagaan baru memiliki visi dengan pendekatan dan bidang ilmu pengetahuan lainnya, seperti sosiologi maupun ekonomi. Pendekatan ini memiliki sebuah sudut pandang, bahwa negara merupakan suatu hal yang dapat diubah ke arah dan tujuan yang lebih baik, berbeda dengan institusionalisme lama yang memandang negara sebagai hal yang terstruktur dan statis.
Kelembagaan baru muncul, karena munculnya sebuah perilaku pendekatan yang memandang politik dan kebijakan publik sebagai sebuah hasil dari perilaku massa atau golongan besar, juga pemerintah yang merupakan sebuah institusi yang hanya memantau kegiatan daripada massa tersebut.