Pengertian Kelas Maya, Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) memberikan banyak dampak positif bagi kehidupan. Baik itu dalam bidang ekonomi, sosial, politik atau pendidikan. Salah satu dampak positif dalam bidang pendidikan, adalah dengan adanya kelas maya.
Pengertian Kelas Maya
Kelas maya atau dalam bahasa Inggris disebut vitual class adalah proses pembelajaran secara daring (online). Secara umum dapat diartikan sebagai kelas dengan lingkungan belajar tanpa tatap muka antara pengajar dan siswa. Virtual class dilakukan dengan menggunakan konten digital (laptop, handphone) dan akses internet.
Proses pembelajaran kelas maya dilakukan dengan beberapa langkah. Pertama, pengajar terlebih dahulu harus menyiapkan bahan ajar untuk diunggah. Kedua, para siswa secara langsung dapat mengunduh bahan ajar tersebut. Proses ini dapat dilakukan kapan dan di mana saja, dengan syarat harus ada akses internet.
Meskipun proses pembelajaran dilakukan tanpa tatap muka, namun guru dan orang tua tetap bisa memantau perkembangan siswa. Kelas virtual dapat digunakan sebagai penunjang kelas tatap muka dan pembelajaran jarak jauh.
Sebelum mengikuti kelas maya, ada beberapa komponen yang harus kita siapkan. Komponen tersebut dijelaskan sebagai berikut:
a. Konten pembelajaran.
Karena dilakukan tanpa tatap muka, maka guru harus menyiapkan konten pembelajaran. Misalnya berupa file, gambar dan teks.
b. Perangkat keras
Misalnya laptop, handphone, computer dan tablet.
c. Salah satu perangkat lunak.
Kita dapat memilih satu dari tiga jenis perangkat lunak LSM (Learning Management System), LSCM (Learning Content Management System) dan SLN (Sosial Learning Network). Sebelum memilih software, kita harus perhatikan kebutuhan kita.
d. Jaringan internet
Proses pembelajaran sangat tergantung dengan akses internet. Jadi, pastikan koneksi internet lancar dan kuat agar pembelajaran dapat dilakukan tanpa kendala.
e. Strategi komunikasi
Mengingat proses pembelajaran dilakukan tanpa tatap muka, maka pengajar harus cerdas memilih strategi yang akan digunakan. Hal ini menyangkut antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran.
Jenis Kelas Maya
a. Learning Management System “LMS”
Learning management system adalah perangkat lunak yang digunakan untuk kegiatan dalam jaringan, misalnya pembelajaran elektronik. Sebuah LMS yang kuat dapat digunakan untuk menyampaikan konten belajar dengan cepat, dokumentasi dan mengkonsolidasikan pelatihan.
Fitur-fitur yang ada dalam LMS
a) Fitur ujian dan penugasan
Tugas mandiri, ujian online, penilaian, dan laporan hasil ujian (rapor)
b) Fitur diskusi dan komunikasi
Forum diskusi, papan pengumuman, file dan diskusi langsung dan instant messenger untuk kontak langsung.
Materi pembelajaran, latihan soal, bahan bacaan dan daftar referensi.Contoh LMS yang open source
1. Dokeos
3. Moodle
4. LON-CAPASedangkan contoh LMS yang proprietary diantaranya
1. Blackboard
2. Saba software
3. Apex Learning
4. SAP enterprese learningPemilihan LMS dilakukan berdasarkan kebutuhan sekolah atau universitas yang berkaitan. Jika ingin menerapkan E-Learning secara penuh, maka LSM yang sederhana tidak dapat digunakan. Sebaliknya, LSM dengan fitur kompleks juga belum tentu dibutuhkan di lapangan. Sehingga, kita harus dapar menyesuaikan sesuai porsi.
b. Learning Content Management System “LCSM”
LCSM merupakan perkembangan lebih lanjut dari LSM. LCSM merupakan multiuser, yang dapat digunakan untuk membuat, menyimpan, mengelola, menggunakan kembali dan mengirimkan konten pembelajaran digital. Selain itu, LCSM tidak hanya memberikan modul-modul pelatihan saja, namun juga dapat mengelola dan mengedit semua bagian individu pembentuk.
Aplikasi LSCM memungkinkan kita dapat mengelola dan menggunakan kembali unit kecil dari konten pembelajaran, misalnya gambar dan teks. LCSM berguna untuk mengelola proses pembuatan, pengeditan, penyimpanan, pengiriman, pengawasan dan publikasi konten E-Learning. Contoh dari LCSM adalah e-doceo solutions.
c. Sosial Learning Network “SLN”
Sosial Learning Network atau disingkat SLN merupakan perkembangan dari LSM dan LSCM dan memiliki lingkungan pembelajaran yang lebih luas daripada kelompok belajar. SLN bertujuan untuk mendorong pemakai agar berpengalaman menggunakan jejaring sosial yang telah dilengkapi dengan konsep kepedulian sosial. (Halimi, 2011).
Skala sosial yang lebih besar tersebut, kemungkinan dapat mengubah sikap dan perilaku anggota, walaupun tidak semuanya. Contoh aplikasi SLN adalah Edmodo.
Tujuan
Adapun tujuan adanya kelas maya adalah sebagai berikut:
a. Menciptakan sistem pembelajaran yang dapat dilakukan kapan dan di mana saja.
b. Mempermudah pembelajaran jarak jauh antar pengajar dan siswa.
c. Memanfaatkan kemajuan teknologi untuk meningkatkan minat belajar.
d. Memaksimalkan pikiran, kemandirian dan kemampuan pribadi, karena jika mengerjakan soal tidak ada kesempatan bertanya pada siapapun.
e. Menciptakan generasi yang “melek” terhadap kemajuan teknologi.
Manfaat
a. Pembelajaran dapat dilakukan kapan dan dimana saja (fleksibel).
b. Siswa lebih santai karena tidak terikat waktu.
c. Siswa dapat lebih aktif dalam mempelajari materi yang diberikan guru melalui website.
d. Guru sebagai fasilitator juga dapat mengawasi perkembangan siswa.
e. Proses pembelajaran lebih menarik dan tidak membosankan.
f. Meningkatkan kemampuan siswa untuk mengoperasikan media, misalnya laptop.
g. Materi lebih luas dan beragam.
h. Mengurangi belajar yang bergantung pada buku.
i. Melatih sikap lemandirian siswa.
j. Peduli global warming, karena tidak perlu menggunakan motor untuk ke sekolah.
k. Dengan memanfaatkan kemajuan teknologi berarti kita telah membantu penghematan kertas.
Meskipun banyak manfaat yang kita dapat, namun tidak dapat dipungkiri bahwa tetap saja kelas maya memiliki kekurangan bagi siswa. Kekurangan tersebut antara lain:
a. Mahal.
Setiap guru dan siswa harus memiliki jaringan internet kuat untuk melakukan proses pembelajaran.
Proses pembelajaran kelas maya tentu sangat bertolak belakang dengan belajar di kelas. Jika di kelas dengan tatap muka secara langsung, siswa dapat bertemu dan berinteraksi dengan banyak orang, sehingga memunculkan sikap kepedulian sosial. Selain itu, siswa juga dapat belajar mengenai sopan santun, cara bersikap yang baik dan peduli terhadap sesama.Sedangkan di kelas maya, siswa belajar sendiri dan hanya terfokus pada media belajar (laptop atau handphone). Dengan proses belajar seperti itu akan berdampak pada sikap sosial siswa. Misalnya, dapat meningkatkan sikap individualism, tidak mau kalah dan masa bodoh terhadap lingkungan.
c. Jika E-Learning diterapkan pada anak SD, maka dapat mengurangi kemampuan menulis, membaca dan menghitung.
d. Apabila siswa kurang hati-hati dalam memahami materi, maka akan berdampak pada perolehan pengetahuan.
e. Merusak mata
Proses pembelajaran melalui online dalam jangka waktu yang lama akan berdampak pada penglihatan.
f. Membutuhkan software dan hardware tertentu.
Contoh Kelas Maya
a. LSM (Learning System Management)
Contoh LMS yang open source
1. Dokeos
2. Freestyle
3. Moodle
4. LON-CAPA
Sedangkan contoh LMS yang proprietary diantaranya:
1. Blackboard
2. Saba software
3. Apex Learning
4. SAP enterprese learning
5. LSCM (Learning System Content Management)
Contoh dari LCSM adalah e-doceo solutions.
6. SLN (Sosial Learning Network)
Contoh aplikasi SLN adalah Edmodo.