Rujukanedukasi.com – Pernahkah Anda mendengar tentang istilah koloid? Koloid adalah istilah yang umum digunakan dalam bidang Kimia, tetapi juga akrab dalam dunia kedokteran/medis. Sistem koloid dapat terdiri dari satu jenis koloid atau kombinasi dari koloid padat, cair atau gas yang tersebar dalam medium. Untuk lebih jelasnya, Anda bisa membaca artikel berikut
Pengertian Koloid
Koloid adalah campuran dari dua zat atau lebih, di mana salah satu zat dipecah menjadi partikel sangat kecil yang tersebar atau larut di seluruh zat kedua. Partikel sangat kecil ini dikenal sebagai partikel koloid, yang berkisar dari 1 hingga 1000 nm. Koloid sendiri terdiri dari dua fase, yaitu fase continue dan fase terdispersi.
Jenis-Jenis Koloid
Sebuah metode umum mengklasifikasikan koloid menjadi 4, yaitu:
- Sol: suspensi koloid dengan partikel padat dalam cairan.
- Emulsi: ada di antara dua cairan.
- Busa: terbentuk ketika banyak partikel gas terperangkap dalam cairan atau padatan.
- Aerosol: mengandung partikel kecil cair atau padat yang terdispersi dalam gas.
Sifat-Sifat Koloid
Setiap jenis campuran memiliki sifat khusus yang dapat diidentifikasi. Dan koloid sendiri memiliki dua sifat yang bervariasi, yaitu fisik dan kimia.
1. Sifat Fisik Koloid:
- Stabil: koloid memiliki sifat yang relatif stabil, di mana partikel-partikel dari fase terdispersi berada dalam keadaan gerak terus menerus dan tetap tersuspensi dalam larutan.
- Filterabilitas: koloid memerlukan filter khusus yang dikenal sebagai ultrafilters untuk filtrasi, di mana zat dapat dengan mudah melewati kertas saring biasa tanpa menghasilkan residu.
- Heterogen: kata sifat yang berarti terdiri dari konstituen yang berbeda atau komponen yang berbeda.
- Homogen: suatu zat yang memiliki komposisi dan sifat yang sama.
- Koagulasi: dikenal juga sebagai pembekuan, yaitu proses dimana cairan berubah menjadi gel atau gumpalan-gumpalan.
2. Sifat Mekanik Koloid:
- Memiliki Gerak Zigzag/Gerak Brown
Ketika larutan koloid dilihat di bawah ultramikroskop, partikel koloid terlihat terus bergerak dan bertabrakan dari semua arah. Tabrakan ini menghasilkan pergerakan zigzag acak yang dikenal sebagai Gerak Brown.
- Dapat Tembus Cahaya/Tyndall
Salah satu sifat mekanik koloid yang membedakannya dari larutan sejati adalah bahwa partikel koloid dapat menembus dan menyebarkan cahaya, yang disebut dengan Tyndall. Disebut Tyndall karena hal ini pertama kali dijelaskan oleh fisikawan Inggris bernama John Tyndall.
Tyndall terjadi ketika cahaya yang kuat bersinar melalui dispersi koloid, berkas cahaya menjadi terlihat dan dapat memantulkan serta menghamburkan sinar ke sekelilingnya. Contoh umum dari sifat ini adalah ketika lampu sorot dinyalakan saat malam berkabut. Anda dapat melihat sorotan lampu karena jejak kabur yang dihasilkannya pada kabut.
- Elektroforesis
Semua partikel dari koloid memiliki muatan yang sama (baik positif atau negatif) dan dengan demikian ditolak oleh satu sama lain. Jika potensial listrik diterapkan pada koloid, partikel koloid yang bermuatan bergerak ke arah elektroda yang bermuatan berlawanan, dan migrasi ini disebut dengan elektroforesis.
Jika muatan pada partikel dinetralkan, mereka dapat mengendap dari suspensi. Dan suatu koloid hanya dapat diendapkan dengan menambahkan koloid lain dengan partikel yang bermuatan berlawanan, di mana partikel-partikel tersebut saling tertarik, membeku, dan mengendap.
Contoh Koloid
Beberapa contoh koloid dalam kehidupan sehari-hari adalah
- Krim kocok
- Mayones
- Susu
- Mentega
- Gelatin
- Agar-agar,
- Air berlumpur
- Plester
- Gelas berwarna
- Cahaya senter
- Hair Spray
- Debu di udara
- Buih sabun
- Santan