Pengertian & Ciri Ideologi Komunisme

Pengertian Komunisme dan Ciri Ideologi Komunisme

Posted on

Membahas soal ideologi, Anda pasti tidak asing dengan ideologi Pancasila. Pancasila menjadi ideologi terutama bagi warga negara Indonesia. Namun, di dunia ini sejatinya ada banyak ideologi yang dipakai, salah satunya ideologi komunisme. Meski tidak dianut oleh warga negara Indonesia, ideologi ini cukup terkenal di dunia

Bahkan jika diulas menurut pengertian dan implikasinya di kehidupan sehari-hari, ideologi komunisme ini sangat bertentangan dengan ideologi Pancasila. Maka bisa dikatakan kalau dua ideologi ini tidak bisa disatukan satu sama lain. Bahkan, di Indonesia sendiri ideologi komunisme termasuk yang dilarang.

Pengertian Ideologi Komunisme

Komunisme adalah sebuah ideologi yang terpusat dengan pemikiran bahwa semua alat produksi yang ada seperti tanah, modal, tenaga kerja, adalah milik bersama. Kepemilikan bersama ini dipahami sebagai bentuk upaya untuk mewujudkan masyarakat yang makmur dan sejahtera.

Tak hanya itu, menurut ideologi komunisme, masyarakat harus hidup tanpa adanya kelas dan strata. Hal ini menggambarkan bahwa semua orang adalah sama tanpa ada perbedaan kelas maupun level kehidupan.

Sebuah negara menganut ideologi ini jika terdapat adanya pemahaman sama rata dan sama rasa terutama di bidang ekonomi. Menurut ideologi ini kepentingan masing-masing individu tunduk pada keputusan partai, negara, dan bangsa.

Maka tidak heran kalau paham ideologi ini sangat bertentangan dengan Pancasila. Karena sejatinya Pancasila menganut asas demokrasi sedang paham komunisme sangat menentang adanya asas demokrasi di tengah masyarakat.

Komunisme sendiri adalah ideologi yang pertama kali dikenalkan oleh dua orang tokoh yakni Karl Marx dan Friedrich Engels. Paham ini pertama kali mereka kenalkan pada tanggal 21 Februari 1848 dalam sebuah manifesto politik. Manifesto politik itu berisikan teori analisit pendekatan komunis untuk masyarakat.

Yakni bentuk perjuangan untuk menyetarakan kelas dan menjunjung kemakmuran ekonomi yang ada. Maka tak heran jika gerakan ini sangat berpengaruh dan memiliki kekuatan yang cukup besar di zaman itu. Pada mulanya, ideologi ini muncul lantaran terjadi kesenjangan ekonomi di negara Eropa.

Terdapat kesenjangan di bidang industri sehingga banyak orang mementingkan dirinya sendiri daripada kepentingan orang banyak. Dan pada akhirnya, hal ini membuat rakyat kecil yang bekerja menjadi petani atau buruh selalu ditindas. Melihat kondisi itu, Karl Marx pun berupaya untuk menciptakan perubahan.

Karl Marx lalu mengenalkan paham komunisnya untuk menciptakan kehidupan masyarakat yang lebih adil dan makmur. Tidak ada lagi kelas atau strata yang berlaku di masyarakat lantaran hak setiap orang dianggap sama rata sama rasa. Namun satu yang pasti, mereka juga tidak bergantung dan percaya akan Tuhan.

Lambat laun, ideologi ini makin dikenal masyarakat dunia. Sampai akhirnya ideologi ini mencapai titik tertinggi saat terbentuk Uni Soviet dan Komunisme Internasional atau komintern. Komuntern sendiri adalah upaya untuk membuat dunia mengikuti paham komunisme.

Tingginya ketertarikan negara akan ideologi ini, ada banyak negara akhirnya memakai ideologi komunisme di negaranya. Namun, di tahun 1989 atau saat terjadi perang dunia ke-2 hingga akhir perang dingin, ideologi ini cukup mengalami penurunan.

Penurunan ini terus berlangsung sampai pada saat tahun 1991, ideologi ini runtuh bersamaan dengan bubarnya Uni Soviet.Namun tak semua negara lantas melarang pemahaman komunisme ini. Sampai saat ini, masih banyak negara menganut ideologi komunis. Sebut saja RRC, Vietnam, Laos, Kuba, dan Korea Utara.

Untuk mengetahui suatu negara atau kelompok menganut paham ideologi komunisme, Anda bisa melihat beberapa ciri-ciri yang selalu dimiliki penganut komunisme. Lalu apa saja ciri-cirinya? Berikut ciri-ciri ideologi komunisme yang bisa Anda ketahui:

Sejarah Pramuka Indonesia dan Dunia

Ciri Ideologi Komunisme

Ada beberapa ciri-ciri ideologi komunisme yang identik dimiliki setiap penganutnya. Ciri-ciri ini bisa dilihat dari pemikiran, perilaku, maupun kegiatannya sehari-hari di bidang tertentu.

  1. Penganut komunisme tidak percaya atau tidak mengimani adanya Tuhan Yang Maha Esa. Mereka penganut kepercayaan ateis atau tidak memiliki Tuhan. Mereka percaya Tuhan tidak ada di dunia ini.
  2. Paham sama rasa sama rata membuat ideologi ini percaya manusia tidak berhak untuk menguasai alat-alat produksi. Hal ini membuat manusia tidak lagi dipandang sebagai seorang individu-individu.
  3. Bagi idealisme komunisme, tidak ada yang namanya kelas sosial di masyarakat. Singkat kata, di kehidupan sosial semua orang nilai sama tanpa memperhatikan teori kelas yang masih digunakan beberapa negara.
  4. Meski tidak memiliki kelas di dalam masyarakat, namun terdapat satu kekuatan yang menekan semua orang. Kekuatan diktator ini ada untuk menghapus dan melenyapkan kekuatan-kekuatan lain yang mengancam keberadaan partai atau negara.
  5. Komunisme diwujudkan dalam bentuk sebuah partai. Adanya partai komunis ini berkuasa atas semua yang ada di negara, sehingga tidak ada lagi lawan atau kekuatan yang bisa mengalahkan partai ini.
  6. Parati komunis menjadi poros atau pusat kekuatan di negara, sehingga negara yang menganut paham ini tidak menghormati adanya Hak Asasi Manusia atau HAM.

Di dunia, ada beberapa tokoh komunis yang cukup dikenal. Beberapa di antaranya adalah tokoh yang berasal dari Indonesia. Siapa saja?

  • KarlMarx
  • Joseph Stalin
  • Leonid Breznev
  • Friedrich Engels
  • Muso
  • N Aidit

Untuk negara sendiri, ada beberapa negara yang masih menganut ideologi ini yakni : Republik Rakyat Cina, Korea Utara, Rusia, Kuba, Vietnam, dan Albania. Meski tidak dianut oleh orang Indonesia, ideologi ini sebenarnya memiliki sisi baik dan sisi buruk.

Sisi baik :

  • Kesetaraan sangat dijunjung, sehingga setiap individu dianggap sama tanpa ada kelas yang membatasi satu sama lain. Paham akan akan membuat setiap orang merasa sama dan tidak ada yang saling menekan atau merasa lebih kuat.
  • Ideologi ini bisa mengurangi atau mengkontrol angka inflasi dan pengangguran di masyarakat. Hal ini lantaran pemerintah mengatur penuh setiap pergerakan ekonomi yang ada di negara termasuk soal kepemilikan modal berupa tanah atau alat produksi.
  • Krisis ekonomi seperti kelaparan jarang terjadi lantaran pemerintah sudah merencanakan dan mengatur setiap pergerakan ekonomi yang ada. Hal ini akan membuat rakyat lebih tertata dan hanya tinggal mengikuti setiap aturan yang berlaku.

Sisi buruk :

  • Hak Asasi Manusia (HAM) tidak dipedulikan. Hal ini membuat banyak pelanggaran yang terjadi khususnya soal pelanggaran kekuasaan pusat. Maka tak heran kalau paham ini sangat kental dengan praktik diktator.
  • Pemerintah bisa dengan mudah memonopoli setiap modal atau alat produksi milik negara yang mana hal itu bisa saja merugikan rakyat. Pemerintah memiliki kuasa penuh atas modal itu, sehingga mereka akan dengan mudah memanfaatkannya.
  • Individu menjadi sosok yang pasif. Hal ini lantaran setiap keputusan dalam bermasyarakat sudah diatur oleh pemerintah. Rakyat hanya boleh mengikuti dan melaksanakan perintah itu tanpa boleh memberontak atau protes. Tentu hal ini menjadi penghalang rakyat untuk berkembang.
Seseorang yang tertarik pada pengetahuan terbaru, "hari ini harus belajar pengetahuan baru lebih banyak dari hari-hari kemarin"