Rujukanedukasi.com – Anda tentu sering mendengar tentang konseling pada saat berada di bangku sekolah, bukan? Biasanya ruangan BK atau bimbingan konseling ini menjadi momok yang ditakuti oleh para siswa dan siswi. Hal ini terjadi karena ruang BK identik dengan kesalahan atau kenakalan yang berujung pada hukuman. Padahal bimbingan konseling tidak hanya berhubungan dengan hal tersebut.
Konseling memiliki arti dan tindakan yang luas, tidak hanya berhubungan dengan permasalahan saja, namun juga dapat memudahkan untuk menemukan jati diri. Oleh karena itu setiap orang membutuhkan konseling untuk membantu mengingatkan kembali tujuan hidup maupun membuat rencana baru. Sebelum melakukan kegiatan konseling alangkah lebih baik untuk mengenalnya terlebih dahulu.
Pengertian Konseling
Konseling adalah proses yang dilakukan untuk membantu individu dalam mencapai perkembangan dengan cara mengatasi hambatan yang terjadi dalam hidupnya (Division of conseling psychologi). Proses ini dapat terjadi setiap saat karena pada dasarnya proses perkembangan diri ini terjadi terus menerus hingga ajal menjemput.
Mc. Daniel (1956) juga mengatakan bahwa konseling adalah pertemuan yang dilakukan secara langsung agar dapat menyesuaikan diri secara efektif. Pada dasarnya penyesuaian ini tidak hanya dilakukan oleh lingkungan saja namun juga dilakukan pada dirinya sendiri.
Bernard & Fullmer (1969) mengatakan bahwa konseling adalah tindakan individu untuk mengungkapkan segala perencanaan, kebutuhan dan potensi unik untuk memberi hadiah atas keberanian yang dilakukan. Dalam hal ini seorang individu dapat memahami hubungan individu dalam setiap aktivitas yang dijalankannya sehari-hari.
Tujuan Bimbingan Konseling
Bimbingan konseling ini dikhususkan oleh para pelajar yang membutuhkan arahan dalam proses menemukan jati diri maupun pada saat proses berlangsungnya kegiatan belajar. Adapun tujuan bimbingan konseling akan dijelaskan berupa poin-poin di bawah ini.
1. Merencanakan Aktivitas Penyelesaian Studi
Tidak hanya belajar, pelajar juga wajib merencanakan aktivitas penyelesaian studi. Perkembangan karir berawal dari kegiatan belajar pada saat masa sekolah berlangsung. Adanya proses bimbingan konseling ini dapat membantu siswa dalam merencanakan penyelesaian studi dan mengembangkan karir selanjutnya.
Biasanya bimbingan konseling ini dilakukan oleh siswa yang sudah berada di kelas akhir dan bingung menentukan sekolah atau tahap lanjutan. Adanya bimbingan ini dapat membantu siswa menentukan jurusan atau jenis pendidikan selanjutnya.
2. Mengembangkan Potensi
Adanya bimbingan konseling ini juga dapat menunjukkan kepada siswa bahwa dirinya memiliki potensi yang dapat dikembangkan. Pada dasarnya setiap siswa memiliki potensi yang menjadi kekuatan individu dalam meningkatkan taraf hidup yang lebih baik. Potensi yang dimiliki oleh individu ini nantinya akan dapat dikembangkan secara optimal.
Setiap individu pasti memiliki latar belakang yang berbeda, hal ini tentu menghasilkan kemampuan yang berbeda pula. Adanya bimbingan konseling ini dapat membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan dasar yang sudah dimiliki. Kemampuan ini dapat berupa pendidikan, latar belakang keluarga, dan status ekonomi yang berbeda.
3. Membantu Melakukan Penyesuaian Diri
Ketika mengalami permasalahan maupun hambatan dalam mencapai tujuan, seorang siswa dapat melakukan bimbingan konseling. Tujuan dari bimbingan konseling yang dilakukan ini adalah agar memperoleh cara untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan.
4. Membantu Hambatan Yang Dimiliki Pelajar
Setiap pelajar pasti mengalami kesulitan dan hambatan pada saat menjalankan aktivitas belajar mengajar. Adanya bimbingan konseling ini dapat menjadi salah satu alat untuk mengetahui hambatan atau kesulitan para siswa. Sehingga pihak sekolah dapat membuat kebijakan berkaitan dengan pelajar dengan lebih baik.