Rujukanedukasi.com – Listrik merupakan kebutuhan yang sangat mendasar bagi kehidupan manusia di era modern seperti sekarang ini. Kehidupan kita sehari-hari tidak dapat dijauhkan dari kebutuhan akan sumber listrik. Kehidupan rumah tangga dan industri sangat membutuhkan listrik sebagai sumber energi.
Listrik diperoleh melalui pembangkit yang menggunakan berbagai sumber energi misalnya tenaga uap, tenaga air, dan tenaga surya. Energi listrik yang dihasilkan kemudian disalurkan ke gardu-gardu listrik di berbagai wilayah. Selanjutnya, listrik dialirkan ke setiap rumah dan industri yang membutuhkan. Lalu apakah yang dimaksud dengan listrik?
Pengertian Listrik
Listrik adalah muatan yang tersusun atas muatan yang bernilai positif dan muatan yang bernilai negatif, jumlah kedua muatan ini harus berbeda agar suatu benda dapat dikatakan mengandung energi listrik. Muatan yang bersifat positif pada listrik disebut sebagai proton. Sedangkan elektron merupakan kebalikannya, yaitu muatan listrik yang bernilai negatif.
Listrik dibagi menjadi dua jenis yaitu listrik statis dan listrik dinamis. Listrik statis adalah sebuah tenaga yang terkandung dalam sebuah benda yang memiliki muatan listrik. Listrik statis ini sifatnya tetap dan tidak dapat berpindah dari tempat satu ke tempat lainnya. Oleh sebab itulah dinamakan sebagai listrik statis.
Sedangkan listrik dinamis memiliki sifat yang berbeda dari listrik statis. Listrik dinamis adalah kandungan muatan listrik pada suatu benda yang dapat berpindah atau dialirkan dengan menggunakan penghantar atau konduktor listrik. Listrik dinamis inilah yang digunakan untuk menghidupkan peralatan seperti lampu, setrika, dan peralatan lainnya.
Besaran-besaran Listrik
Listrik mempunyai 7 besaran, antara lain tegangan listrik, kuat arus listrik, tegangan listrik, gaya gerak listrik, dan muatan listrik.
1. Tegangan Listrik
Tegangan listrik adalah akumulasi energi yang diperlukan untuk memindahkan muatan listrik dari titik awal menuju titik akhir. Tegangan listrik juga bisa diartikan sebagai perbedaan potensial antara titik A dan titik B dalam sebuah rangkaian listrik. Titik yang memiliki potensial listrik lebih tinggi adalah titik yang terdapat lebih banyak muatan listrik positif dibandingkan dengan titik lainnya.
Satuan untuk menyatakan tegangan listrik yaitu Volt. Volt biasa disimbolkan dengan V. Untuk mengukur tegangan listrik, Anda dapat menggunakan sebuah alat bernama Voltmeter.
2. Kuat Arus Listrik
Kuat arus listrik adalah jumlah muatan listrik atau aliran listrik yang terbentuk karena perpindahan muatan listrik dari titik awal menuju titik akhir dalam sebuah rangkaian listrik tiap detik atau satuan waktu yang lain.
Satuan yang digunakan menyatakan kuat arus listrik yaitu Ampere. Ampere biasa dilambangkan dengan A. Untuk mengukur kuat arus listrik dalam sebuah rangkaian, Anda bisa menggunakan alat bernama Amperemeter.
3. Hambatan Listrik
Hambatan listrik adalah hasil bagi dari hambatan listrik dengan kuat arus listrik yang melewati seluruh cabang dalam sebuah rangkaian. Hambatan juga biasa disebut dengan resistor dalam peralatan elektronik. Fungsinya adalah untuk membatasi aliran listrik yang masuk pada rangkaian kelistrikan sebuah alat.
Hambatan listrik disebut Ohm yang dapat diukur dengan alat bernama ohmmeter. Ohm dilambangkan dengan Ω.
4. Gaya Gerak Listrik
Gaya gerak listrik adalah perbedaan potensial listrik antara satu ujung dengan ujung lainnya pada sebuah penghantar sebelum mendapatkan aliran listrik. Gaya gerak listrik juga dapat diartikan sebagai besarnya energi lain yang dapat dikonversi menjadi energi listrik. GGL dinyatakan dengan satuan Volt (V) dan dapat diukur menggunakan voltmeter.
5. Muatan Listrik
Muatan listrik adalah adanya sifat dasar kelistrikan pada sebuah benda sehingga menyebabkan benda tersebut menghasilkan gaya tarik atau saling tolak dengan benda di sekitarnya yang juga bermuatan. Muatan listrik ada dua jenis yaitu positif (proton) dan negatif (elektron). Muatan listrik memiliki satuan Coloumb yang dilambangkan dengan Q.