Pengertian Metode Ilmiah

Metode Ilmiah Adalah Seperangkat Langkah Yang Diperlukan Untuk Memperoleh Pengetahuan Yang Valid

Posted on

Rujukanedukasi.com – Apa yang Anda pikirkan ketika mendengar kata-kata, “metode ilmiah?” Apakah Anda membayangkan sekelompok ilmuwan yang mengenakan jas lab berwarna putih dan mengotak-atik gelas kimia? Berikut adalah informasi lengkapnya.

Pengertian Metode Ilmiah

Metode ilmiah adalah seperangkat langkah yang diperlukan untuk memperoleh pengetahuan yang valid melalui instrumen yang dapat diandalkan untuk membenarkan atau menyangkal sesuatu. Metode ilmiah seringkali digunakan saat membuat dan menjalankan suatu percobaan, terutama dalam bidang sains.

Pengertian difusi

Tujuan Metode Ilmiah

Metode ilmiah memiliki dua tujuan umum: intrinsik dan ekstrinsik. Tujuan intrinsik adalah untuk memastikan bahwa wawasan yang diperoleh adalah valid, yang berarti metode ilmiah memungkinkan Anda untuk lebih dekat dengan kebenaran. Sedangkan tujuan secara ekstrinsik adalah hasil yang diperoleh dari metode ilmiah dapat digunakan untuk tujuan yang bermanfaat di kemudian hari.

Unsur-unsur dalam Metode Ilmiah

Anda mungkin pernah mendengar kata-kata seperti ‘hipotesis,’ ‘percobaan,’ dan ‘pengamatan’. Anda bahkan mungkin telah menghafal serangkaian langkah yang ditentukan. Namun, langkah-langkah yang terlibat dalam metode ilmiah sangat bervariasi di antara berbagai disiplin ilmu. Meski begitu, setiap metode ilmiah setidaknya memiliki 5 unsur utama sebagai berikut:

1. Pengamatan

Hampir semua penelitian ilmiah dimulai dengan pengamatan yang membangkitkan rasa ingin tahu atau menimbulkan pertanyaan. Pengamatan adalah kegiatan yang dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui latar belakang dari objek / subjek penelitian. Pengamatan harus terdiri dari pemeriksaan yang cermat dan teliti. Pengamatan bisa berupa kualitatif atau kuantitatif

Pengamatan kualitatif menggambarkan sifat atau kejadian dengan cara yang tidak bergantung pada angka. Misalnya, suhu udara luar lebih dingin selama musim dingin, garam meja adalah padatan kristal, dll.  Sedangkan pengamatan kuantitatif adalah pengukuran yang terdiri dari angka dan satuan. Contohnya, titik lebur sulfur kristal adalah 115,21 °C, atau 35,9 gr garam dapat larut dalam 100 gr air pada suhu 20 °C.

Pengamatan dapat dilakukan secara langsung atau dengan meninjau literatur dan sumber-sumber lain, seperti meninjau hasil penelitian sebelumnya, mencari sumber-sumber yang berkaitan secara online, melakukan wawancara dengan pakar, dll. Semakin banyak Anda tahu tentang objek / subjek penelitian, semakin mudah untuk Anda melakukan penelitian ilmiah.

2. Merumuskan Hipotesis

Hipotesis adalah semacam tebakan sementara yang didapatkan dari pengamatan yang sebelumnya telah Anda lakukan. Idealnya, hipotesis harus dapat diuji dan dibuktikan atau disangkal. Hipotesis juga harus realistis dan mempertimbangkan teknologi serta metode yang tersedia.

Biasanya, hipotesis ditulis dalam kaitan sebab dan akibat, atau menggambarkan hubungan antara dua fenomena. Jika hipotesis ditolak, hipotesis baru harus dikembangkan dengan data baru yang diperoleh. Sebaliknya, jika memang tidak mungkin untuk menyangkal hipotesis, akan disimpulkan bahwa hipotesis tersebut adalah benar dan dapat berlanjut ke fase berikutnya.

3. Eksperimen

Eksperimen adalah sebuah tes atau percobaan yang dirancang untuk menguji apakah suatu hipotesis benar atau salah. Untuk memastikan bahwa setiap data yang dihasilkan akan akurat, eksperimen harus memverifikasi dan mengevaluasi hipotesis, kemudian memanipulasi satu atau lebih variabel untuk menghasilkan informasi yang dapat diuraikan.

Eksperimen juga harus dirancang dengan mempertimbangkan uji statistik selanjutnya, serta memastikan bahwa percobaan memiliki kontrol dan kelompok sampel yang cukup untuk mendapatkan hasil yang valid secara statistik.

4. Prediksi

Prediksi adalah sebuah perkiraan/ramalan mengenai hasil akhir dari sebuah eksperimen yang telah dilakukan seorang peneliti. Prediksi dibuat berdasarkan fakta atau bukti, namun belum diketahui tingkat kebenarannya.

5. Hasil

Hasil akhir dapat berupa laporan laboratorium atau dalam bentuk makalah formal. Hasil ini dapat digunakan untuk penyelidikan lebih lanjut dan adaptasi dari hipotesis awal atau dipublikasikan dan dibagikan dengan komunitas ilmiah lain.

Pecinta Kelinci karena lucu, dan Penyayang Kucing karena lucu juga (>.<)