Pengertian Motivasi dan Menurut Para Ahli

Posted on

Apa itu Motivasi?

Motivasi adalah kekuatan internal yang mendorong individu untuk mencapai tujuan atau keinginan tertentu. Motivasi merupakan dorongan yang membuat seseorang bergerak, bertindak, dan berusaha untuk mencapai sesuatu yang diinginkan. Motivasi dapat berasal dari dalam diri sendiri (motivasi intrinsik) atau dari faktor eksternal (motivasi ekstrinsik).

Pendapat Para Ahli tentang Motivasi

Para ahli memiliki pandangan yang berbeda-beda mengenai motivasi. Berikut adalah beberapa pendapat dari para ahli yang relevan dalam memahami konsep motivasi:

1. Abraham Maslow

Abraham Maslow adalah seorang psikolog Amerika yang mengemukakan teori hierarki kebutuhan. Menurut Maslow, motivasi manusia didorong oleh kebutuhan-kebutuhan dasar yang perlu dipenuhi terlebih dahulu, seperti kebutuhan fisik, keamanan, sosial, pengakuan, dan aktualisasi diri.

Menurut Maslow, motivasi intrinsik merupakan dorongan yang muncul dari dalam diri individu untuk mencapai kebutuhan aktualisasi diri. Individu yang memiliki motivasi intrinsik cenderung berorientasi pada pengembangan diri, pencapaian pribadi, dan pemenuhan potensi yang dimilikinya. Motivasi intrinsik terkait erat dengan kepuasan pribadi, kebahagiaan, dan kepuasan batin.

Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah dorongan yang berasal dari faktor-faktor eksternal seperti imbalan, pengakuan, atau sanksi. Motivasi ekstrinsik dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan tertentu demi mendapatkan imbalan atau menghindari sanksi. Namun, motivasi ekstrinsik cenderung bersifat sementara dan tidak mampu mempertahankan motivasi jangka panjang.

2. Frederick Herzberg

Frederick Herzberg adalah seorang psikolog industri yang mengemukakan teori dua faktor. Menurut Herzberg, terdapat dua faktor yang mempengaruhi motivasi, yaitu faktor higiene (hygiene factor) dan faktor motivasi (motivator factor).

Faktor higiene berkaitan dengan kondisi lingkungan kerja yang menyebabkan ketidakpuasan. Faktor-faktor higiene meliputi gaji, kebijakan perusahaan, hubungan dengan atasan dan rekan kerja, kondisi kerja, dan faktor-faktor lain yang tidak langsung berkontribusi terhadap motivasi positif. Jika faktor-faktor higiene ini tidak terpenuhi atau kurang memadai, maka individu cenderung merasa tidak puas dan kurang termotivasi dalam bekerja.

Sedangkan faktor motivasi berkaitan dengan pencapaian kepuasan kerja. Faktor-faktor motivasi meliputi pengakuan, pencapaian, tanggung jawab, kesempatan pengembangan, dan faktor-faktor lain yang dapat meningkatkan kepuasan kerja individu. Faktor-faktor motivasi ini memberikan dorongan positif dan meningkatkan motivasi intrinsik individu untuk mencapai tujuan dan target kerja.

3. Victor Vroom

Victor Vroom adalah seorang psikolog yang mengemukakan teori harapan (expectancy theory). Menurut Vroom, motivasi individu didasarkan pada tiga faktor, yaitu harapan (expectancy), instrumentalitas (instrumentality), dan valensi (valence).

Harapan berkaitan dengan keyakinan individu bahwa usahanya akan menghasilkan hasil yang diinginkan. Individu yang memiliki harapan tinggi akan cenderung lebih termotivasi untuk mencapai tujuan karena mereka percaya bahwa usaha yang mereka lakukan akan menghasilkan hasil yang diharapkan.

Instrumentalitas berkaitan dengan keyakinan individu bahwa hasil yang dicapai akan mendapatkan imbalan atau konsekuensi positif. Jika individu percaya bahwa pencapaian tujuan akan memberikan imbalan yang berharga, maka motivasinya untuk mencapai tujuan tersebut akan meningkat.

Valensi berkaitan dengan nilai atau keinginan individu terhadap imbalan yang dapat diperoleh. Jika individu memiliki valensi positif terhadap imbalan yang ditawarkan, maka motivasinya untuk mencapai tujuan akan semakin tinggi.

4. Edward L. Deci dan Richard M. Ryan

Edward L. Deci dan Richard M. Ryan adalah dua psikolog yang mengemukakan teori motivasi otonom (self-determination theory). Menurut mereka, motivasi yang paling kuat adalah motivasi intrinsik, yaitu motivasi yang berasal dari dalam diri individu dan muncul karena kebutuhan psikologis yang mendasar.

Teori motivasi otonom mengemukakan bahwa individu memiliki tiga kebutuhan psikologis dasar yang harus dipenuhi untuk mencapai motivasi intrinsik yang tinggi, yaitu kebutuhan akan otonomi, kompetensi, dan hubungan sosial yang positif. Otonomi adalah kebutuhan untuk merasa memiliki kontrol dan kebebasan dalam mengambil keputusan dan bertindak.

Kompetensi adalah kebutuhan untuk merasa mampu dan efektif dalam melakukan tugas atau aktivitas tertentu. Individu yang merasa kompeten akan merasa termotivasi untuk mengembangkan diri dan mencapai pencapaian yang lebih tinggi.

Hubungan sosial yang positif adalah kebutuhan akan interaksi sosial yang saling mendukung dan membangun. Individu yang memiliki hubungan sosial yang positif cenderung merasa termotivasi untuk berinteraksi dengan orang lain dan menjalin hubungan yang bermakna.

5. B.F. Skinner

B.F. Skinner adalah seorang psikolog yang mengemukakan teori penguatan (reinforcement theory). Menurut Skinner, motivasi individu dipengaruhi oleh penguatan positif atau negatif yang diterima sebagai akibat dari tindakan atau perilaku yang dilakukan.

Penguatan positif cenderung meningkatkan motivasi individu untuk melakukan tindakan yang sama di masa depan. Penguatan positif dapat berupa pujian, pengakuan, hadiah, atau manfaat lain yang diberikan sebagai imbalan atas perilaku yang diinginkan. Individu akan merasa termotivasi untuk melanjutkan perilaku yang mendapatkan penguatan positif.

Sebaliknya, penguatan negatif cenderung mengurangi motivasi individu untuk melakukan tindakan yang tidak diinginkan. Penguatan negatif dapat berupa hukuman, kritik, atau konsekuensi negatif lain yang diberikan sebagai akibat dari perilaku yang tidak diinginkan. Individu cenderung merasa termotivasi untuk menghindari perilaku yang mendapatkan penguatan negatif.

Pentingnya Motivasi dalam Kehidupan

Motivasi memegang peranan penting dalam kehidupan individu maupun dalam dunia kerja. Dengan adanya motivasi, seseorang akan memiliki energi yang cukup untuk menghadapi tantangan, mengatasi hambatan, dan mencapai tujuan yang diinginkan.

1. Motivasi sebagai Pendorong Perubahan dan Pengembangan Diri

Motivasi adalah pendorong perubahan dan pengembangan diri. Ketika seseorang memiliki motivasi yang kuat, mereka akan merasa termotivasi untuk keluar dari zona nyaman dan mengambil risiko dalam mencapai tujuan baru. Motivasi akan memotivasi individu untuk terus belajar, mengembangkan keterampilan, dan mencari peluang baru.

2. Motivasi sebagai Penggerak Prestasi

Motivasi adalah penggerak prestasi. Ketika seseorang memiliki motivasi yang tinggi, mereka akan bekerja keras, fokus, dan konsisten dalam mencapai tujuanmereka. Motivasi yang tinggi akan meningkatkan kemampuan individu untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi dalam berbagai bidang kehidupan, baik itu akademik, karier, maupun kehidupan pribadi.

3. Motivasi sebagai Sumber Energi dan Daya Tahan

Motivasi adalah sumber energi dan daya tahan yang memungkinkan individu untuk tetap bertahan dan melewati masa-masa sulit. Ketika seseorang memiliki motivasi yang kuat, mereka akan memiliki semangat dan kegigihan untuk melawan rasa malas, kelelahan, dan tantangan yang muncul di sepanjang jalan. Motivasi akan memberikan dorongan yang dibutuhkan untuk tetap berjuang meskipun menghadapi hambatan dan kesulitan.

4. Motivasi sebagai Penentu Kinerja dan Produktivitas

Motivasi memainkan peranan penting sebagai penentu kinerja dan produktivitas individu. Ketika seseorang memiliki motivasi yang tinggi, mereka cenderung bekerja dengan lebih efektif, efisien, dan konsisten. Motivasi yang kuat akan meningkatkan fokus, kreativitas, dan inisiatif dalam melaksanakan tugas-tugas yang diemban. Sebagai hasilnya, kinerja dan produktivitas individu akan meningkat secara signifikan.

5. Motivasi sebagai Pendorong Kolaborasi dan Keberhasilan Tim

Motivasi tidak hanya berlaku pada tingkat individu, tetapi juga berperan penting dalam keberhasilan tim dan kolaborasi. Ketika setiap anggota tim memiliki motivasi yang kuat, mereka akan bekerja secara sinergis, saling mendukung, dan berusaha mencapai tujuan bersama. Motivasi yang tinggi dalam tim akan menciptakan lingkungan yang positif, kreatif, dan produktif, yang pada gilirannya akan meningkatkan kesuksesan tim dalam mencapai hasil yang diinginkan.

6. Motivasi sebagai Penyemangat dalam Menghadapi Frustasi dan Rintangan

Motivasi berperan penting dalam membantu individu menghadapi frustasi dan rintangan. Dalam perjalanan mencapai tujuan, tidak jarang individu mengalami kegagalan, kekecewaan, atau hambatan yang membuat mereka merasa putus asa atau ingin menyerah. Namun, dengan adanya motivasi yang kuat, individu akan memiliki ketahanan mental dan emosional untuk tetap berjuang, belajar dari kegagalan, dan mencari solusi baru. Motivasi akan membantu individu untuk tetap bersemangat dan tidak menyerah dalam menghadapi setiap tantangan yang dihadapi.

Kesimpulan

Motivasi adalah kekuatan internal yang mendorong individu untuk mencapai tujuan atau keinginan tertentu. Pendapat para ahli seperti Abraham Maslow, Frederick Herzberg, Victor Vroom, Edward L. Deci, Richard M. Ryan, dan B.F. Skinner memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang motivasi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Motivasi memiliki peranan penting dalam kehidupan individu maupun dalam dunia kerja. Motivasi dapat menjadi pendorong perubahan dan pengembangan diri, penggerak prestasi, sumber energi dan daya tahan, penentu kinerja dan produktivitas, penyemangat dalam menghadapi frustasi dan rintangan, serta pendorong kolaborasi dan keberhasilan tim.

Dengan memahami motivasi dan menerapkannya secara efektif, individu dapat meningkatkan kualitas hidup, mencapai tujuan yang diinginkan, dan meraih kesuksesan dalam berbagai aspek kehidupan. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk mengenali motivasi diri sendiri, memahami faktor-faktor yang mempengaruhinya, dan mengembangkan strategi yang tepat untuk mempertahankan motivasi yang tinggi.