Tari Tradisional Adalah Tarian Yang Diciptakan Di Sebuah Daerah Yang Mengacu Pada Adat Istiadat

Posted on

Rujukanedukasi.com – Apakah Anda pernah melihat Tari Kecak dari Bali, atau Tari Saman dari Aceh? Keduanya merupakan contoh tari tradisional yang berasal dari daerah di Indonesia. Masih banyak tarian lain yang juga menjadi identitas daerah, tapi tahukah Anda apa sebenarnya pengertian tari tradisional dan beberapa jenisnya yang ada di Indonesia maupun dunia? Kalau belum, simak info pentingnya berikut ini.

Pengertian Tari Tradisional

Tari tradisional adalah tarian yang diciptakan di sebuah daerah yang mengacu pada adat istiadat dan kebiasaan yang sudah ada secara turun temurun. Arti lain adalah, tarian yang berasal dari sebuah kelompok masyarakat dan jadi budaya oleh masyarakat tersebut dan terus dilestarikan dari generasi ke generasi.

Sebuah tari tradisional punya filosofi sendiri yang dianut oleh masyarakat di daerah tempat tari tersebut muncul. Filosofinya bisa di bidang agama, sosial, pahlawan, maupun ekonomi, makanya ada tari ini yang hanya boleh ditampilkan di depan golongan orang tertentu dan ada yang boleh ditonton oleh siapa saja.

Pengertian pengangguran

Ciri Tari Tradisional

Berikut ini adalah ciri tari tradisional yaitu:

  1. Penari menggunakan pakaian khusus, bisa berbentuk bahan sederhana namun adapula yang menggunakan pakaian khas daerah tertentu lengkap dengan aksesorisnya.
  2. Menggunakan musik dan alat musik tradisional khas yang berasal dari daerah tersebut.
  3. Sudah dikenal sejak dahulu dan dilestarikan secara turun temurun
  4. Berasal dari golongan masyarakat tertentu, baik itu kaum bangsawan maupun rakyat biasa.
  5. Gerakannya khas dan merupakan gerakan yang diciptakan oleh orang dari daerah tersebut.
  6. Ditampilkan pada acara daerah, acara formal untuk menyambut tamu atau penampilan yang menjunjung tinggi kebudayaan.

Jenis Tari Tradisional

Ada dua jenis tari tradisional, yaitu tari rakyat dan tari klasik. Berikut ini penjelasannya.

1. Tari Rakyat

Adalah tarian yang berkembang di kalangan masyarakat biasa, sudah ada sejak zaman dulu, dan kurang menekankan nilai seni. Cirinya adalah:

  1. Gerakan bersifat sosial
  2. Asalnya dari golongan masyarakat tertentu
  3. Alasan diciptakannya kebanyakan untuk hiburan
  4. Nilai seninya minim
  5. Kostum dan riasan sangat sederhana

2. Tari Klasik

Adalah tarian yang berasal dari kawasan keraton atau bangsawan dan punya nilai seni tinggi, tarian ini juga sudah ada sejak zaman dulu dan terus dilestarikan hingga saat ini. Cirinya adalah:

  1. Gerakannya baku dan tidak boleh dirubah
  2. Nilai seninya tinggi
  3. Biasanya ditampilkan di kalangan bangsawan saka
  4. Tiap gerakan punya arti penting dan filosofi keraton
  5. Pakaian dan riasan sangat maksimal dan berkesan mewah
  6. Menggunakan musik tradisional yang memiliki arti tertentu

3. Tari Kreasi

Adalah tari aransemen dari tari jenis klasik yang disesuaikan dengan perkembangan tapi masih mengandung nilai-nilai luhurnya yang sudah ditetapkan sejak tarian diciptakan dahulu. Penciptanya merupakan ahli seni tari yang sudah terbukti kemampuannya di bidang seni tari.

Cirinya adalah:

  1. Gerakan lebih modern
  2. Riasan disesuaikan dengan kondisi kekinian
  3. Musik biasanya merupakan perpaduan musik klasik dan musik modern
  4. Ditampilkan di berbagai pentas kebudayaan dan acara tertentu

Contoh Tari Tradisional

Beberapa contoh tari tradisional adalah:

1. Tari Piring dari Sumatera Barat

Tari ini dulunya ditampilkan masyarakat Minang usai panen padi atau hasil alam lainnya, sebagai wujud rasa syukur kepada tuhan.

2. Tari Kecak dari Bali

Tari ini menceritakan legenda tentang Ramayana yang merupakan salah satu sosok penting dalam agama Hindu. Penciptanya adalah Walter Spies dan Wayan Limbak.

3. Tari Saman dari Aceh

Adalah tari yang diiringi syair dan diciptakan oleh tokoh Islam di Aceh bernama Syeh Saman. Tari ini bertujuan sebagai wujud rasa senang dan gembira masyarakat.

Pecinta Kelinci karena lucu, dan Penyayang Kucing karena lucu juga (>.<)