Rujukanedukasi.com – Setiap tahunnya banyak peristiwa-peristiwa luar angkasa yang dapat disaksikan dari planet bumi. Dari gerhana matahari total, gerhana bulan, hujan meteor, efek halo matahari, dan tentunya masih banyak lagi. Terkadang peristiwa-peristiwa tersebut hanya terjadi beberapa puluh tahun sekali atau bahkan berapa ratus tahun sekali.
Peristiwa-peristiwa langit tersebut merupakan hal-hal yang normal terjadi di suatu tata surya. Lalu apa sebenarnya tata surya tersebut dan bagaimana tata surya tersebut dapat terbentuk.
Pengertian tata surya
Tata surya berasal dari kata matahari, disebut Sol oleh orang Romawi kuno, dan terdiri dari empat planet bagian dalam, melalui Sabuk Asteroid ke empat raksasa gas dan ke Sabuk Kuiper yang berbentuk cakram dan jauh melampaui heliopause yang berbentuk tetesan air mata.
Tata Surya adalah suatu susunan dalam alam semesta yang terbentuk dari benda-benda luar angkasa yang mengorbit matahari karena gravitasi secara langsung maupun tidak langsung yang dilakukan Matahari terhadap benda-benda di sekitarnya.
Dari benda-benda yang mengorbit Matahari secara langsung, yang terbesar adalah delapan planet dan sisanya adalah benda-benda luar angkasa yang lebih kecil, seperti planet kerdil, bulan, asteroid, meteoroid, komet.
Teori Tata Surya
a. Teori Nebula
Selama bertahun-tahun hipotesis nebular adalah teori yang terkenal dalam menjelaskan pembentukan tata surya. Teori nebula dikemukakan oleh Immanuel Kant dan dituliskan dalam bentuk ilmiah oleh PS Laplace pada akhir abad ke-18.
Teori ini berkata bahwa tata surya awalnya terbentuk dari sekumpulan gas dan debu yang disebut dengan nebula. Karena sebuah kejadian, awan ini mendingin dan memadat. Sebuah kejadian tersebut dapat berupa bintang yang melintas dan kemudian gravitasi dari bintang tersebut mempengaruhi nebula, sehingga memadat atau akibat dari supernova.
Akibat dari gravitasi tersebut, gas yang berupa helium, hydrogen, gas terionisasi, serta debu mulai berkumpul pada satu titik, kemudian memadat. Ketika material yang berkumpul tersebut mulai memadat, disitulah terjadi kekekalan momentum yang menyebabkan material mulai berotasi.
Setelah material tersebut mendapat tekanan yang semakin lama semakin memadat, material akan mulai memanas.
Sebagian besar materi nebula membentuk bola di bagian tengah yang kemudian menjadi matahari dan di bagian luarnya membentuk sebuah bentuk cakram yang menjadi bahan dalam pembentukan proto planet.
b. Teori Planetesimal
Teori planetesimal, teori asal usul tata surya yang diusulkan oleh Forrest R. Moulton dan Thomas C. Chamberlin sekitar tahun 1900.
Teori ini menyatakan bahwa planet-planet terbentuk oleh akumulasi kepingan materi yang sangat kecil dan berputar mengelilingi matahari. Hal ini dihasilkan ketika bintang yang lewat hampir bertabrakan dengan matahari.
Selama dua bintang tersebut berdekatan, gas panas ditarik keluar dari kedua bintang dan gas kemudian terkondensasi. Gas-gas yang sangat panas yang membentuk bintang disatukan oleh gaya gravitasi di dalam bintang.
Kemudian yang lebih dingin berkumpul dan memadat di luar matahari dn membentuk planet yang mengorbit matahari. Hipotesis planetesimal diterima secara luas selama sekitar 35 tahun.
c. Teori Pasang Surut
Teori pasang surut, yang diusulkan oleh James Jeans dan Harold Jeffreys pada tahun 1918. Teori ini adalah variasi dari konsep planetesimal yang mengatakan bahwa matahari tadinya hanyalah benda tunggal dalam sebuah tata surya.
Karena pada suatu ketika ada bintang lain yang melewati matahari dengan jarak yang bisa dibilang sangat dekat, hal ini akan menimbulkan adanya gelombang besar pada matahari akibat gaya gravitasi dari bintang yang lewat tersebut.
Gas-gas pada bagian terluar matahari tertarik keluar dari matahari, kemudian bintang lain yang lewat tersebut pergi menjauh dari matahari. Hal itu mengakibatkan gaya gravitasi dari bintang lain menjadi lemah dan mengakibatkan gas-gas material dari matahari tetap tinggal di luar matahari.
Gas-gas ini nantinya akan membentuk planet-planet beserta bulannya yang mengorbit masing-masing planet tersebut.
d. Teori Pembelahan
Teori pembelahan mengatakan bahwa, pada suatu ketika di masa bermilyar-milyar tahun yang lalu matahari kita meledak dan semua planet kita berasal dari hasil material matahari yang meledak tersebut.
Kemudian bulan-bulan itu keluar dari masing-masing planet dan mengelilingi planet tempat bulan-bulan tersebut berasal. Bulan kita dikatakan telah muncul dari ledakan di Samudra Pasifik.