Pengertian TRIKORA, Kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945 memiliki banyak sekali kontroversi, mulai tidak diakuinya Belanda hingga wilayah-wilayah yang ingin berdiri sendiri. Salah satunya yaitu permasalahan di Papua yang tak kunjung selesai, dimana wilayah yang satu ini masih di tangan Belanda dan berencana untuk dijadikan sebuah negara.
Pengertian TRIKORA
Tentu saja Indonesia tidak tinggal diam atas terancamnya salah satu wilayah yang dimiliki, oleh karena hal membuat Ir. Soekarno mengeluarkan Trikora. Trikora ini berisi tentang perintah dari Ir. Soekarno atas perebutan kembali wilayah Papua dari tangan Belanda. Berikut merupakan Pengertian, Isi, dan Tujuan TRIKORA (Tri Komando Rakyat).
Pengertian Trikora
Trikora memiliki arti Tri Komando Rakyat merupakan surat perintah dari Presiden Ir. Soekarno yang berisi beberapa hal, dimana isi dari surat tersebut adalah perintah merebut kembali wilayah Papua dari kekuasaan Belanda. Trikora ini dikeluarkan pada tanggal 19 desember 1961 dan diumumkan di alun-alun ibu kota Yogyakarta.
Selain membuat dan mengumumkan Trikora Ir. Soekarno juga membuat pasukan khusus, pasukan tersebut bernama Komando Mandala yang dipimpin oleh Panglima Jenderal Soeharto. Pasukan Komando Mandala ini memiliki tugas yakni merencanakan, mempersiapkan, dan menyelenggarakan operasi militer dalam misi perebutan wilayah Papua.
Berjalannya Trikora ini didukung oleh militer dengan cara mengambil kekuasaan secara paksa dari Belanda, oleh karena itu Indonesia meminta bantuan dari beberapa negara seperti Uni Soviet dalam hal persenjataan. Indonesia berhasil mendatangkan sejumlah peralatan militer dari negara Uni Soviet, dengan datangnya alat militer membuat TNI siap melaksanakan tugas Trikora di wilayah Papua.
Isi Trikora
Tri Komando Rakyat yang dikeluarkan oleh Ir. Soekarno adalah surat perintah perebutan Papua, dimana dalam Trikora terdapat 3 perintah yang harus dilakukan. Tiga perintah tersebutlah yang nantinya akan membuat Papua bisa bergabung dengan Indonesia, isi dari Trikora sendiri adalah sebagai berikut:
1. Menggagalkan Pembentukan Negara Boneka Papua Buatan Belanda
2. Mengibarkan Sang Saka Merah Putih di Tanah Irian Barat, Tanah Air Indonesia
3. Melakukan Persiapan untuk Mobilisasi Umum untuk Mempertahankan Kemerdekaan dan Kesatuan Tanah Air Bangsa
Ketiga perintah atau isi dari Trikora tersebut merupakan tahapan dalam pengembalian Papua menjadi wilayah NKRI, dimana yang bertugas mengembalikan Papua yaitu Pasukan Komando Mandala yang dipimpin oleh Panglima Jenderal Soeharto.
Dalam perebutan kembali wilayah Papua tercatat terdapat beberapa operasi yang dilaksanakan oleh Komando Mandala, operasi yang pertama yaitu memperbaiki militer dengan cara mendatangkan alat-alat tempur berupa pesawat, jet, helikopter, hingga kapal yang didatangkan dari Uni Soviet. Datangnya alat tempur tersebut membuat Indonesia harus memperbaiki bandara-bandara yang menjadi landasan.
Setelah peralatan siap saat itulah operasi perebutan Papua dimulai, dimana Komando Mandala mengirimkan pasukan melalui jalur udara. Operasi ini berlangsung sangat hati-hati dengan menggunakan parasut pasukan militer mendarat di beberapa wilayah Papua, disini Komando Mandala harus menguasai pos-pos militer dari Belanda.
Dalam catatan sejarah banyak sekali operasi yang dilakukan oleh Indonesia, mulai dari Operasi Banteng di Kaimana, Operasi Serigala di Sorong, hingga Operasi Naga di Merauke. Selain itu terdapat juga pertempuran besar di laut Aru yang dipimpin oleh Laksamana Yos Sudarso dalam pelaksanaan Trikora, disinilah Laksamana Yos Sudarso gugur bersama dengan kapal KRI Macan Tutul.
Tujuan Trikora
1. Menggagalkan Negara Boneka
Pada dasarnya Trikora memiliki beberapa tujuan yang sangat jelas, dimana tujuan yang pertama yaitu menggagalkan Negara Boneka Papua. Hal ini didasari oleh Belanda yang ingin membuat negara Papua, namun hal tersebut hanya sebuah kamuflase saja mengingat Belanda sudah sangat sering melakukan hal ini.
Tentunya Indonesia tidak bisa diam akan adanya rencana pembuatan Negara Papua, hal tersebut dikarenakan Indonesia tahu bahwa Belanda hanya berencana untuk menguasai Papua dan tidak membuat negara yang utuh.
Selain alasan tersebut Indonesia juga tidak terima dengan pendirian Negara Papua, apalagi Papua merupakan wilayah yang masih termasuk ke dalam Negara Indonesia. Sehingga dalam isi Trikora sendiri menegaskan bahwa Pasukan Komando Mandala harus menggagalkan terbentuknya negara boneka yang akan dibuat oleh Belanda di Papua.
2. Membebaskan Papua dari Tangan Belanda
Tujuan terbentuknya Trikora juga memiliki tujuan untuk mengusir Belanda dari tanah Papua, hal inilah yang mendasari operasi militer guna mengusir Belanda dengan cara paksa. Operasi penyusupan, penyerangan terbuka, hingga konsolidasi dilakukan untuk merebut kekuasaan dan merebut pos-pos militer Belanda yang ada di Papua.
Selain menggunakan cara militer Indonesia juga menggunakan beragam cara lain, mulai dari jalan Diplomasi, Politik, hingga Ekonomi. Indonesia berupaya agar Papua bergantung kepada Negara Indonesia, hal ini merupakan langkah awal untuk memiliki pengaruh yang besar di Papua guna membuat Papua ingin bergabung dengan Indonesia.
Tentu saja perjuangan tersebut tidak berjalan dengan lancar karena Belanda terus menghalanginya, bahkan negara-negara besar mulai mendesak agar Belanda memberikan kekuasaan Papua kepada Indonesia. PBB juga ikut ambil dalam membuat Belanda mengakui bahwa Papua merupakan salah satu wilayah yang dimiliki oleh Negara Indonesia.
3. Menggabungkan Papua ke Dalam NKRI
Menggabungkan Papua ke dalam NKRI merupakan tujuan utama dari operasi Trikora, mengingat Papua menjadi satu-satunya wilayah yang belum diakui sebagai wilayah Indonesia saat Konferensi Meja Bundar di Belanda. Sehingga Indonesia memiliki tugas yang sangat penting dalam merebut Papua setelah Konferensi Meja Bundar selesai.
Penggabungan Papua ini termasuk ke dalam isi dari Trikora, dimana Trikora menyebutkan bahwa Indonesia akan mengibarkan Bendera Sang Saka Merah Putih di tanah Papua. Dengan berkibarnya bendera merah putih secara resmi Papua akan menjadi salah satu wilayah dari Indonesia.
Namun dengan operasi-operasi yang dilakukan oleh Indonesia belum mampu membuat Belanda mundur, dengan semakin panasnya perebutan tanah Papua membuat PBB mendesak Belanda dan Indonesia untuk melakukan sebuah perundingan, disini melibatkan banyak negara dan akan diputuskan bahwa Papua akan menjadi negara atau ikut bergabung dengan NKRI.
4. Menunjukkan Kepada Dunia Bahwa Papua Salah Satu Bagian dari NKRI
Adanya tujuan bahwa Papua merupakan wilayah NKRI membuat Indonesia sepakat untuk mengikuti perundingan yang digelar oleh PBB, karena selain untuk merebut Papua Indonesia berencana membuat dunia tahu bahwa Papua merupakan salah satu wilayah Indonesia. Akhirnya perundinganpun terjadi dengan keputusan akhir bahwa masyarakat Papua sendiri yang akan memilih.
Pepera merupakan Penentuan Pendapat Rakyat di Papua yang akan memutuskan bahwa Papua akan mendirikan negara sendiri atau memilih bergabung dengan Indonesia. Pepera diselenggarakan oleh pihak PBB tanpa campur tangan Indonesia maupun pihak Belanda.
Keputusan akhir bahwa Papua memilih ikut bergabung dengan Indonesia, walaupun banyak penolakan dari pihak Belanda yang menyatakan adanya kecurangan dari Indonesia. Namun hal ini tidak didengar oleh PBB karena banyak negara khawatir bila konflik terus berlangsung akan membuat Indonesia menjadi negara komunis karena terus menerus dibantu oleh pihak Uni Soviet dalam hal persenjataan.