Rumus Transformator: Cara Mudah Menghitung Arus dan Tegangan Transformator

Posted on

Jika Anda bekerja di bidang listrik, pasti sudah tidak asing lagi dengan transformator. Transformator adalah sebuah perangkat elektronik yang berfungsi untuk mengubah arus atau tegangan listrik dari satu nilai ke nilai lainnya. Dalam penggunaannya, rumus transformator sangat penting untuk menghitung nilai arus maupun tegangan yang dibutuhkan.

Apa itu Rumus Transformator?

Rumus transformator adalah sebuah rumus matematika yang digunakan untuk menghitung arus dan tegangan pada transformator. Dalam transformator, ada dua jenis arus dan tegangan, yaitu arus dan tegangan primer serta arus dan tegangan sekunder. Rumus transformator bisa digunakan untuk menghitung nilai arus dan tegangan primer maupun sekunder.

Rumus Transformator

Berikut adalah rumus-rumus yang digunakan dalam menghitung arus dan tegangan pada transformator:

Rumus Tegangan Primer (V1)

V1 = V2 x (N1 / N2)

Keterangan:

  • V1 = Tegangan primer
  • V2 = Tegangan sekunder
  • N1 = Jumlah lilitan pada kumparan primer
  • N2 = Jumlah lilitan pada kumparan sekunder

Contoh:

Sebuah transformator memiliki tegangan sekunder sebesar 220 V dan jumlah lilitan kumparan sekunder sebesar 200. Jika jumlah lilitan kumparan primer adalah 1000, maka berapa besar tegangan primer yang dibutuhkan?

V1 = 220 x (1000 / 200) = 1100 V

Jadi, tegangan primer yang dibutuhkan adalah 1100 V.

Rumus Arus Primer (I1)

I1 = I2 x (N2 / N1)

Keterangan:

  • I1 = Arus primer
  • I2 = Arus sekunder
  • N1 = Jumlah lilitan pada kumparan primer
  • N2 = Jumlah lilitan pada kumparan sekunder

Contoh:

Sebuah transformator memiliki arus sekunder sebesar 5 A dan jumlah lilitan kumparan sekunder sebesar 200. Jika jumlah lilitan kumparan primer adalah 1000, maka berapa besar arus primer yang dibutuhkan?

I1 = 5 x (200 / 1000) = 1 A

Jadi, arus primer yang dibutuhkan adalah 1 A.

Rumus Tegangan Sekunder (V2)

V2 = V1 x (N2 / N1)

Keterangan:

  • V1 = Tegangan primer
  • V2 = Tegangan sekunder
  • N1 = Jumlah lilitan pada kumparan primer
  • N2 = Jumlah lilitan pada kumparan sekunder

Contoh:

Sebuah transformator memiliki tegangan primer sebesar 220 V dan jumlah lilitan kumparan primer sebesar 1000. Jika jumlah lilitan kumparan sekunder adalah 200, maka berapa besar tegangan sekunder yang dihasilkan?

V2 = 220 x (200 / 1000) = 44 V

Jadi, tegangan sekunder yang dihasilkan adalah 44 V.

Rumus Arus Sekunder (I2)

I2 = I1 x (N1 / N2)

Keterangan:

  • I1 = Arus primer
  • I2 = Arus sekunder
  • N1 = Jumlah lilitan pada kumparan primer
  • N2 = Jumlah lilitan pada kumparan sekunder

Contoh:

Sebuah transformator memiliki arus primer sebesar 2 A dan jumlah lilitan kumparan primer sebesar 1000. Jika jumlah lilitan kumparan sekunder adalah 200, maka berapa besar arus sekunder yang dihasilkan?

I2 = 2 x (1000 / 200) = 10 A

Jadi, arus sekunder yang dihasilkan adalah 10 A.

Kesimpulan

Rumus transformator sangatlah penting dalam menghitung nilai arus dan tegangan pada transformator. Dengan menggunakan rumus transformator, kita bisa menghitung nilai arus dan tegangan primer maupun sekunder secara akurat dan mudah. Jangan lupa untuk selalu memperhatikan keterangan pada rumus transformator agar hasil perhitungan lebih akurat lagi.