Kerajaan Singasari

Sejarah Kerajaan Singasari: Peninggalan, Silsilah, Politik

Posted on

Indonesia merupakan salah satu negara yang dulunya banyak sekali berdiri kerajaan-kerajaan di berbagai daerah di seluruh nusantara. Berbagai kerajaan ini sangatlah menarik untuk kita ketahui dan teliti guna menambah wawasan dan juga sejarah perkembangan Negara Indonesia sejak masih jaman kerajaan-kerajaan dahulu.

Salah satu kerajaan besar yang pernah menguasai sebagian besar wilayah di Indonesia adalah kerajaan Singasari. Kerajaan ini dahulu berpusat di Malang dan merupakan kerajaan Hindu Buddha. Kerajaan ini memiliki banyak sekali kisah dan sejarah yang patut untuk diketahui. Oleh sebab itu, pada artikel ini kita akan membahas segala hal yang berkaitan dengan Kerajaan Singasari.

Sejarah Lengkap Kerajaan Singasari

Kerajaan Singasari adalah salah satu kerajaan Hindu Budha yang pernah berdiri di Malang. Kerajaan ini pernah mencapai puncak kejayaannya hingga tidak ada yang mampu menandinginya. Berikut ini ulasan lengkap mengenai Kerajaan Singasari :

Kerajaan Singasari merupakan kerajaan Hindu Budha yang pernah berdiri di Malang. Pada masa puncak kejayaannya, tidak ada satupun kerajaan yang mampu menandingi Kerajaan Singasari. Berikut ulasan lengkap mengenai sejarah Kerajaan Singasari.

  • Sumber Sejarah Kerajaan Singasari

Sebagai salah satu kerajaan besar di Indonesia dahulu, tentu saja Kerajaan Singasari memiliki sumber sejarah yang menerangkan keberadaan kerajaan ini dan sumber-sumber ini pasti memberikan informasi yang lengkap apabila ditelusuri dengan saksama. Berikut beberapa sumber sejarah dari Kerajaan Singasari:

  • Kitab Negarakartagama

Kitab Negarakartagama adalah peninggalan Kerajaan Majapahit berupa karangan dari Mpu Prapanca. Di dalam kitab ini berisi informasi tentang raja Majapahit yang menjalin hubungan pertemanan dengan raja Singasari. Selain itu ada juga penjelasan lengkap mengenai raja-raja yang dulu pernah berkuasa di Singasari.

  • Kitab Pararaton

Sumber sejarah kerajaan yang lain ialah Kitab Pararaton. Kitab ini berisi dongeng-dongen dan juga mitos di kehidupan masyarakat dan kerajaan. Dalam kitab ini kita bisa mengetahui kapan awal mula Ken Arok mendirikan Kerajaan Singasari. Sebelum menjadi raja, Ken Arok pernah menjadi seorang bupati Tumapel menggantikan Tunggul Ametung yang ia bunuh.

Hal ini ia lakukan karena sangat menginginkan istri dari Tunggul Ametung yaitu Ken Dedes. Setelah menjadi raja, ia melepas kabupaten Tumapel dari kekuasaan Kerajaan Kediri yang dipimpin oleh raja Kertajaya. Lalu pada akhirnya Ken Arok menyerah Kerajaan Kediri, membunuh raja Kertajaya dan kemudian berdirilah kerajaan Singasari yang lebih luas.

  1. Bangunan Candi

Keberadaan kerajaan Singasari juga bisa dibuktikan melalui candi-candi yang ditemukan di sekitar Singasari Malang dan Surabaya. Candi-candi tersebut antara lain candi Singasari, candi Kidal, candi Jago, dan patung Joko Dolok.

Keberadaan Kerajaan Singasari bisa dibuktikan melalui candi-candi yang ditemukan di sekitar Singasari, Malang, dan Surabaya. Candi-candi tersebut merupakan bangunan peninggalan Kerajaan Singasari dan candi-candi itu adalah candi Singasari, Candi Jago, Candi Kidal, dan Patung Joko Dolok.

  1. Awal Berdirinya Kerajaan Singasari

Singasari atau biasa juga ditulis Singhasari atau Singosari, didirikan oleh Ken Arok. Asal-usul Ken Arok sendiri masih belum jelas kebenarannya. Di dalam kitab Pararaton, disebutkan bahwa Ken Arok adalah anak dari seorang petani yang tinggal di gunung Kawi. Namun dia diasuh oleh seorang pencuri bernama Lembong. Ia dididik agar menjadi penjahat oleh Lembong,

Sebelum benar-benar menjadi raja, Ken Arok pada awalnya hanyalah seorang pelayan bagi Tunggul Ametung. Karena latar belakang Ken Arok yang diasuh untuk menjadi penjahat, ia memiliki ambisi yang tinggi serta perhitungan dan perencanaan yang matang dan ia berhasil menggunakan taktik yang ia rencanakan itu untuk membunuh Tunggal Ametung.

Setelah ia berhasil membunuh Tunggul Ametung, ia mengangkat dirinya menjadi bupati di Tumapel dan mengawini istri dari Tunggul Ametung bernama Ken Dedes. Ken Arok berniat untuk melepaskan Tumapel dari kekuasaan Kerajaan Kediri.

Pada tahun 1254 terjadi peperangan antara Kabupaten Tumapel dan Kerajaan Kediri. Pada peperangan ini dimenangkan oleh Tumapel, dan setelah kemenangan itu Ken Arok mendirikan Kerajaan Singasara di tanah bekas kekuasaan Kerajaan Kediri termasuk Kabupaten Tumapel.

Pengertian Patriotisme: Ciri-ciri dan Contoh

Silsilah Raja dan Kehidupan Politik Kerajaan Singasari

  1. Ken Arok

Seperti yang sudah disebutkan pada sejarah berdirinya Kerajaan Singasari, Ken Arok adalah raja pertama yang memerintah pada tahun 1222 hinga 1227. Sebagai raja Ken Arok sendiri memiliki gelar yakni Sri Ranggah Rajasa Sang Amurwabhumi.

Pada masa pemerintahan raja Ken Arok inilah berdiri dua dinasti yaitu, Dinasti Girinda dan Dinasti Rajasa. Kemudian di akhir kehidupan Ken Arok terjadi peristiwa yang sangat mengenaskan, Ken Arok diunuh oleh anak tirinya sendiri yang bernama Anusapati. Lalu jasad dari Ken Arok sendiri dimakamkan di Kagenengan.

  1. Anusapati

Setelah meninggalnya Ken Arok, tahta kerajaan jatuh kepada Anusapati. Anusapati adalah anak tiri dari Ken Arok dan dia jugalah yang telah membunuh Ken Arok untuk mendapatkan kekuasaan Kerajaan Singasari.

Pemerintahan Anusapati sendiri terbilang cukup lama. Ia memerintah dari tahun 1227 hingga 1248. Akan tetapi pada masa pemerintahannya dahulu tidak tampak pembaharuan sehingga Singasari tidak mengalami kemajuan. Hal ini dikarenakan kegemarannya bermain sabung ayam.

Kemudian, penyebab kematian Ken Arok sendiri diketahui oleh anaknya dengan Ken Umang bernama Tohjaya. Kemudian Tohjaya berniat untuk mengundang Anusapati ke kediamannya di Gedong Jiwa untuk bermain sabung ayam.

Namun saat Anusapati tengah asyik menikmati sabung ayam, Tohjaya menusuk mati Anusapati dengan menggunakan sebuah keris buatan Empu Gandring. Kemudian jasad Anusapati dimakamkan di Candi Kidal.

  1. Tohjaya

Setelah kematian Anusapati, Tohjaya naik tahta dan menjadi raja ketiga Kerajaan Singasari. Masa pemerintahannya tidak begitu lama, ia mati dibunuh oleh anak Anusapati bernama Ranggawuni yang bekerjasama dengan pengikutnya bernama Mahesa Cempaka.

  1. Ranggawuni

Masa pemerintahan Ranggawuni terbilang cukup lama. Ia memerintah dari tahun 1248 hingga 1268. Selama masa jabatannya, ia memiliki gelar Sri Jaya Wisnuwardana. Dalam pemerintahan ia dibantu oleh Mahesa Cempaka yang ia angkat menjadi Ratu Angabhaya dan bergelar Narasinghamurti.

Pada tahun 1254 Ranggawuni mengangkat anaknya yang bernama Kartanegara menjadi raja muda di Kerajaan Singasari. Di tahun 1268 Ranggawuni meninggal dunia dan ia dimakamkan di Candi Waleri sebagai Siwa dan di Candi Jago sebagai Buddha.

  1. Kartanegara

Sepeninggal kematian ayahnya, Kartanegara menjadi raja terbesar dan terakhir dari kerajaan Singasari. Raja Kartanegara memerintah kerajaan dengan sangat baik, sehingga banyak hal yang diperbaharui dan disempurnakan dalam kerajaan. Kartanegara juga berani keluar wilayah Jawa Timur untuk menyatukan Nusantara. Raja Kartanegara memerintah dari tahun 1268 hingga 1292.

Meskipun awalnya perebutan kekuasaan dan tahta serta saling membunuh satu sama lain di lingkungan Kerajaan Singasari, namun pada akhirnya kerajaan tersebut dapat dikuasai oleh raja yang mampu membuat Kerajaan Singasari memiliki kekuasaan yang sangat besar.

Peninggalan Kerajaan Singasari

Kejayaan Kerajaan Singasari tentu meninggalkan sejarah dan peninggalan yang menunjukkan bahwa Kerajaan Singasari pernah ada. Dengan adanya peninggalan-peninggalan ini, tentu menjadikan Kerajaan Singasari menjadi Kerajaan yang pernah Berjaya di Nusantara. Berikut adalah peninggalan-peninggalan Kerajaan Singasari:

  1. Candi Jago
  2. Candi Singasari
  3. Arca Dwarapala
  4. Candi Sumberawan
  5. Candi Jawi
  6. Candi Kidal
  7. Prasasti Singasari
  8. Prasasti Manjusri
  9. Prasasti Wurare
  10. Prasasti Mula Malurung
Seseorang yang tertarik pada pengetahuan terbaru, "hari ini harus belajar pengetahuan baru lebih banyak dari hari-hari kemarin"