Unsur Ekstrinsik Novel

Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik NOVEL

Posted on

Novel merupakan sebuah tulisan yang berisi tentang cerita yang dibuat oleh seorang novelis, dimana dalam cerita tersebut terdapat bagian-bagian atau biasa disebut dengan sub bab. Dari segi isinya sendiri novel menceritakan sebuah cerita, disini penggambaran suasana serta lingkungan sangatlah diperhatikan dengan baik. Hal ini dikarenakan adanya unsur intrinsik dan ekstrinsik Novel.

Unsur intrinsik disini berperan untuk menggambarkan keadaan dalam cerita novel, baik tokoh, tempat, waktu, suasana, dan masih banyak lagi lainnya. Sedangkan unsur ekstrinsik sendiri merupakan pengaruh dari luar yang dirasakan oleh seorang penulis, seperti lingkungan, sosial, hingga kebudayaan di sekitarnya.

Unsur Intrinsik Novel

  1. Tema

Unsur intrinsik pertama dari sebuah novel adalah tema, tema sendiri bisa diambil dari suatu gagasan yang nantinya akan menjadi landasan terhadap cerita di dalam novel. Sebuah tema haruslah ditentukan terlebih dahulu sebelum membuat cerita, hal ini dikarenakan tema merupakan unsur yang sangat penting untuk diperhatikan.

Pemilihan tema yang baik biasanya dipilih berdasarkan keinginan atau ide yang muncul dari seorang novelis, dimana si penulis sedang dekat dengan objek dari tema yang akan dipilih. Pemilihan serta pengetahuan seputar tema tersebut akan menentukan bagus tidaknya novel yang akan ditulis oleh seorang novelis.

  1. Tokoh atau Penokohan

Tokoh merupakan unsur penting dalam sebuah novelis, dimana tokoh ini berperan sebagai objek yang nantinya akan dijadikan sebuah cerita. Tokoh tersebut bisa berupa pemeran utama, tokoh pendukung, atau sekedar pelaku tambahan saja. Setiap tokoh memiliki peran serta karakteristiknya masing-masing, karakteristik inilah yang nantinya biasa disebut dengan penokohan.

Secara garis besar tokoh dan penokohan memiliki perbedaan yang sangat besar, tokoh sendiri merupakan pelaku atau pemeran sedangkan penokohan merupakan sifat atau karakter dari pemeran tersebut. Dalam sebuah cerita penokohan bisa berupa tokoh protagonis, tokoh antagonis, hingga tokoh tritagonis.

  1. Alur (Plot)

Sebuah cerita tentu saja tidak lengkap bila tidak terdapat alur cerita, alur cerita ini merupakan sebuah rangkaian atau tahap-tahap cerita yang ada di dalam novel. Alur cerita tersebut bisa berupa alur maju, alir mundur, ataupun alur campuran. Setiap alur memiliki kelebihan serta kekurangannya masing-masing.

Dalam membuat cerita yang bagus diperlukan pemahaman tentang alur cerita yang akan digunakan, seorang penulis perlu untuk menyesuaikan kecocokan antara cerita dan alur yang akan dipakai. Dengan memperhatikan alur sebuah cerita bisa lebih terasa nyata dan juga menyentuh para pembacanya.

  1. Setting

Setting atau bisa disebut dengan latar belakang dari sebuah kejadian merupakan unsur intrinsik berikutnya, latar atau setting ini terdiri dari latar tempat, waktu, suasana, sosial budaya, dan juga lingkungan sekitar. Sebuah cerita yang bagus tentunya harus memiliki latar atau setting yang jelas, sehingga cerita tersebut bisa menggambarkan keadaan yang lebih jelas dan nyata.

Penerapan setting tersebut bisa dilakukan oleh seorang novelis dalam menulis setiap sub bab, disini biasanya setiap sub bab memiliki setting yang berbeda-beda. Di dalam sub bab memiliki ceritanya masing-masing, sehingga menentukan latar atau setting berbeda-beda sangatlah perlu untuk dilakukan dalam menulis sebuah novel.

  1. Sudut Pandang

Unsur intrinsik yang sangat menentukan dalam sebuah cerita adalah sudut pandang, banyak sekali seorang penulis pemula tidak mengetahui seputar sudut pandang. Hal inilah yang membuat penulis baru banyak melakukan kesalahan-kesalahan, bahkan parahnya banyak juga yang membuat cerita semakin tidak jelas karena salah dalam menentukan sudut pandang.

Sudut pandang sendiri merupakan sebuah pandangan seorang novelis terhadap cerita yang ditulisnya, disini penulis bisa menggunakan sudut pandang tokoh utama, tokoh sampingan, ataupun tokoh pendukung. Penulisan yang baik tentu saja memiliki satu sudut pandang saja, walaupun terdapat sudut pandang campuran hal itu hanya digunakan sebagai pelengkap saja.

  1. Gaya Bahasa

Bahasa penulisan atau gaya bahasa adalah sebuah ungkapan yang dilakukan oleh seorang novelis, disini penulis bisa menggunakan bahasa formal, nonformal, santai, hingga gaya bahasa mengajak. Penggunaan gaya bahasa bisa dilakukan oleh novelis dengan mengikuti bentuk atau karakteristik dari cerita yang akan dibuat.

Misalnya saja bila membuat novel seputar komedi maka pemilihan gaya bahasa yang santai dan apa adanya adalah pilihan yang tepat, sedangkan novel berlatar belakang motivasi maka penulis bisa menggunakan gaya bahasa mendukung ataupun mengajak.

  1. Amanat

Unsur intrinsik yang terakhir dalam sebuah novel adalah amanat, amanat ini merupakan bisa berupa kesimpulan, kritikan, saran, ataupun ajakan dari seorang novelis. Dimana amanat tersebut bisa disampaikan secara langsung berupa tersurat maupun secara tidak langsung atau tersirat yang ada dalam cerita di novel tersebut.

Penulisan amanat yang baik dan benar harus disampaikan oleh novelis dengan memasukkan pendapat dari novelis tersebut, disini seorang novelis harus bisa memberikan nasihat yang tepat dan sesuai dengan isi dari novel yang telah ditulisnya tersebut.

Pengertian Teks Laporan Hasil Observasi dan Struktur

Unsur Ekstrinsik Novel

  1. Latar Belakang Pengarang (Biografi)

Novel merupakan sebuah frasa yang sangat kompleks, dimana novel melibatkan beragam hal sebagai pendukung atau pondasinya. Tentu saja selain unsur intrinsik terdapat juga unsur ekstrinsik, unsur ini merupakan unsur yang berasal dari luar. Salah satunya adalah unsur latar belakang pengarang atau bisa disebut juga dengan biografi.

Sebuah novel memang akan menggambarkan suatu hal yang tidak jauh dengan latar belakang novelis, dimana latar belakang tersebut bisa berupa latar tempat tinggal, pendidikan, keadaan sosial, dan masih banyak lagi lainnya. Tentu saja latar belakang yang kuat akan membuat sebuah novel benar-benar terlihat lebih detail dan juga nyata karena hal tersebut memang dekat dengan novelisnya.

  1. Unsur Sosial Budaya

Selain biografi terdapat juga unsur ekstrinsik berupa sosial budaya, disini sosial budaya di sekitar novelis bisa berpengaruh terhadap novel yang dibuat. Misalnya saja sebuah novel yang mengangkat tema pendidikan, maka novelis akan menggambarkan pendidikan yang ada di sekitarnya seperti kondisi sarana, kualitas, dan lain sebagainya.

Sosial budaya ini memang memiliki pengaruh yang besar, sehingga banyak novelis harus pergi ke suatu tempat agar bisa menulis novel yang berbeda. Hal itu disebabkan sebuah daerah dengan daerah lainnya memiliki sosial budaya yang berbeda pula.

  1. Kondisi Lingkungan

Unsur kondisi lingkungan hampir mirip dengan unsur sosial budaya, namun bedanya kondisi lingkungan ini adalah pengaruh dari lingkungan itu sendiri yaitu berupa iklim atau kondisi geografi. Kondisi ini bisa membuat jalan cerita novel menjadi lebih berbeda, sehingga dengan menerapkan penulisan di tempat yang berbeda maka hasil novel akan lebih berbeda juga.

Kondisi lingkungan ini sendiri bisa berupa cuaca, kondisi fisik lingkungan, geografi, dan masih banyak lagi lainnya. Seorang novelis biasanya menggunakan kondisi lingkungan sekitar sebagai dasar pembuatan latar di novel yang dibuatnya, dimana inspirasi latar akan benar-benar masuk ke dalam tulisan yang dibuat apabila novelis benar-benar merasakan secara langsung di lingkungan sekitar.

Seseorang yang tertarik pada pengetahuan terbaru, "hari ini harus belajar pengetahuan baru lebih banyak dari hari-hari kemarin"